Sunrise
and Sunset
Terbit dan
terbenam. Itu adalah kegiatan matahari sehari-hari. Matahari melambangkan sumber kehidupan, kekuatan,
kecerahan dan keceriaan. Kehidupan karena matahari merupakan tanda dimulainya
hari dan sangat banyak makhluk hidup yang membutuhkan matahari. Kekuatan karena
matahari tetap teguh menyinari bumi tanpa absen sedikitpun. Kecerahan karena
dengan sinarnya bisa menerangi seluruh bumi yang semula gelap. Keceriaan karena
matahari seolah-olah berseri-seri dalam keadaan apapun juga.
Nuansa merah muda
perlahan mewarnai cakrawala yang membentang luas. Perlahan tetapi pasti sebuah
sinar mulai nampak, menghiasi mega dan mulai memancarkan sinar menyelimuti bumi
dari ufuk timur. Disambut suara ayam berkokok, tanda dimulainya kehidupan baru,
dihari yang baru. Sunrise.
Semburat jingga
memenuhi seluruh cakrawala, diselingi warna kebiru abuan. Perlahan tetapi pasti
sinar mulai meremang, semakin meremang sampai hilang sama sekali, tenggelam
diufuk barat, membuat warna kelabu menyelimuti bumi. Penat seharian
terlepaskan, tanda hari akan segera berakhir. Sunset.
^ ^ ^
‘Sunrise,
sunrise..
Looks like mornin' in your eyes, But the clocks held 9:15 for hours… Sunrise, sunrise….
Couldn't tempt us if it tried… 'Cause the
afternoon's already come and gone’ Suara handphone
berdering mengalunkan lagu Norah Jones – Sunrise. Mendengar handphonenya berdering, seorang lelaki segera
menyingkirkan selimut yang menutupi tubuhnya, melompat dari sofa tempat ia
tidur tadi dan segera menyambar handphone
yang tergeletak diatas meja tak jauh dari situ. Diapun melihat kearah screen handphonenya ‘My Sunrise calling…’ Sebenarnya dia
memang tak perlu melihatnya karena dengan mendengar ringtone handphonenya dia sudah tahu siapa yang meneleponnya
pagi-pagi buta seperti itu. Cuma dia hanya ingin melihat pukul berapa ini?
Bukankah terlalu pagi untuk membangunkannya? Diliriknya screen handphone bagian bawah waktu menunjukan pukul 05.00. Matanya
sedikit melotot, alisnya berkerut mulutnya terbuka seakan mengatakan ‘HA’ tapi
tanpa suara. Dipencetnya tombol berwarna hijau mengangkat telepon dari
seseorang. Sunrise. Terdengar suara
halus seorang gadis dari seberang.
“Good
morning dear…”
“Yeah… morning
too… kau tahu membangunkanku pukul berapa?”
“Pukul lima…”
“Kau tahu aku tidur semalam jam berapa?”
“Gak tahu… kan kamu tahu, tiap malam aku gak bisa
hubungin kamu sayang… Jadwalku padat banget kalau malam…”
“Yeaahh I
know it… Tadi malam ah gak tadi pagi aku tidur jam tiga pagi… artinya aku
baru tidur dua jam dan kau telah membangunkanku…”
“Maaf… aku gak tahu… lagi pula apa saja yang kamu
lakukan sampai tidur pagi?...”
“Aku…aku…” Lelaki itu tampak berpikir sejenak
mencari alasan –mungkin. “Aku … sedang ada tugas dari dosen dan harus
dikumpulkan hari ini… jadi aku begadang untuk mengerjakan itu…”
“Oh… begitu yah…”
“Iya … hmm, ngomong-ngomong untuk apa kau
meneleponku pagi-pagi begini?...”
“Membangunkan kamu… aku kan kangen… gak boleh yah
kangen pacar sendiri?... Emangnya kamu gak kangen sama aku?...”
“Kangen… kangen kok… tapi kan gak ngebangunin aku pagi-pagi jam lima
seperti ini… kau kan tahu hari ini aku kuliah nanti jam sembilan, kau juga
kan?...”
“Tapi kan kalau kangen sama seseorang gak mengenal waktu, jangan
salahkan aku kalau aku membangunkanmu pagi-pagi buta karena kangen… bukan
keinginanku tapi perasaanku…”
Lelaki itu tampak tersentuh mendengarkan kata-kata dari seorang gadis
diseberang sana yang adalah pacarnya. Dia tampak berpikir mencari cara agar
pacarnya itu tak berpikir macam-macam tentangnya.
“Yaudah… bentar aku jemput kamu kalau ke kampus kita berangkatnya
bareng, nanti aku jemput jam delapan kita muter-muter dulu sejam baru ke
kampus… Gimana?”
Dengan cepat gadis itu menjawab mungkin sambil mengangguk-anggukan
kepalanya. “Iya boleh… yaudah, aku tunggu loh sayang… love you…”
“Iya… love you too…”
Klik. Sambungan terputus. Lelaki itu menguap kembali, dia benar-benar masih
sangat ngantuk. Direbahkannya kembali badannya diatas sofa yang menjadi tempat
tidurnya tadi kemudian menarik selimutnya kembali. Namun, sesuatu terjatuh
keatas lantai. Sebuah kertas. Dipungutnya kemudian ia menjelajahi kalimat demi
kalimat yang tertera diatas kertas tersebut.
Aku pulang dulu ya… maaf gak bisa pamitan langsung… aku lihat kau
tertidur begitu pulas, aku jadi tak tega membangunkanmu… Hari ini, aku ada job ekstra jadi aku harus datang lebih
pagi… Have a nice day… See you after
sunset…,
_Your Sunset_
Lelaki itu memasukan kertas itu kedalam sakunya. Kemudian kembali menarik
selimut. Dan tertidur pulas diatas sofa.
^ ^ ^
“SUNRISE…” Teriak seorang lelaki
yang tiba-tiba bangun dari tidurnya. Dia melemparkan pandangannya kearah jam
dinding didepannya, jarum panjang berada diantara tujuh dan delapan sedangkan
jarum pendek berada diangka sembilan. Melihat itu, dia membulatkan matanya,
lalu segera bergegas menyambar handuk dan masuk kedalam kamar mandi. Setelah
beberapa menit kemudian, dia segera keluar hanya dengan handuk yang menutupi
bagian bawah tubuhnya dan masuk kedalam kamarnya untuk ganti baju.
Dan tiba-tiba BLANK >.<
-------------------------
Yang ini lebih parah lagi -_- cerpen waktu saya baru belajar menulis pertama kalinya -___- hahahahahaha jadi maaf bahasanya masih kacau tapi kebetulan nemu yah di share ajaaaw :3
MISTERI PENCURI CIUMAN PERTAMA.
"Oik....Turun Oik
Bahaya..."
"Gak apa-apa kok
Cha..."
"Turun deh Oik...
Ngeri..."
"Udah..." Kata Oik
sambil terus memanjat pohon Matoa...
Oik memang suka dengan buah
Matoa... Makanya dia sering dijuluki
dengan "Matoa Girl".... Tapi jarang sekali dia untuk memanjat sendiri
pohon matoa... Hanya sesekali...
Soalnya dulu kejadian buruk
pernah menimpanya... terjatuh dari atas pohon matoa... Makanya untuk beberapa
saat dia berhenti memanjat pohon Matoa... Tapi entah dapat ilham dari mana kini
Ia memanjat lagi...
"Cha... Naik deh... Matoa
disini rasanya manis-manis...."Kata Oik sambil mencicipi buah Matoa yang
Ia petik...
"Kamu turun deh mending
Ik... Soalnya sebentar lagi pasti kita disuruh masuk... Untuk persiapan
besok"Ajak Acha
Akhirnya Oik mengalah dan turun
dari pohon Matoa itu...
Pohon Matoa yang berada
dibelakang sekolah... Hari ini seluruh murid kelas 10 akan menginap disekolah
selama 3 hari dalam rangka penyambutan mereka sebagai anak baru disekolah itu
selain MOS...
Anak-anak kelas 10 wajib ikut...
Mereka wajib menginap disekolah... Akan diadakan beberapa kegiatan antara lain
Hiking, Lomba masak dan lain sebagainya...
Anak laki-laki dan perempuan
tentu akan menginap ditempat yang berbeda....
****
Malam Harinya....
Anak-anak sudah ditempat
tidurnya masing-masing.. Dikamar anak-anak perempuan...
Oik tidak bisa tidur... Dia tak
nyaman dengan situasi seperti itu...
Padahal baru hari itu dia
menginap disekolahan... Tapi dia sudah kangen dengan ranjangnya yang nyaman...
Rasa dahagapun menghampirinya...
Akhirnya dia memutuskan untuk
kekelas sebelah yang dialih fungsikan sebagai dapur sementara...
Baru saja Ia berdiri...
Tiba-tiba....
Mati Lampu....
"Ah... Mama.... Aku
takut.... Mati lampuuuuu..."Oik berteriak kaget...
Diapun berjalan dengan keadaan
gelap....
Dengan sedikit ketakutan...
Tiba-tiba ada orang.....
Dan........
"First kiss
ku...."Ujar Oik melongo sambil memegang bibirnya.....
Tak lama kemudian lampu
menyala...
Tak ada seorangpun yang Ia
temukan disitu....
******
"hahaha.... Jadi tadi malam
kamu mau ambil air minum malah first kiss kamu dicuri ya.. Ik..."Acha
tertawa...
"Sssssstttt... Jangan
keras-keras Cha... Malu tahu..."Kata Oik membekap mulut Acha
"Iya deh... Iya Maap....
Hehehe... Abis lucu..." Kata Acha yang masih terus tertawa...
"Ih.... Acha..... Kamu mau
gak bantuin Aku cari tahu siapa yang mencuri First Kiss ku..."Kata Oik
Manyun...
"Iya...Iya.... Mending
sekarang kita ke tempat anak laki-laki lihat apa yang terjadi disana...
Yuk..."Kata Acha menarik Tangan Oik...
"Eh... Cha... Ntar kita
kena marah..."
"Udah...yuk ikut Aku
aja..."
Acha dan Oikpun pergi menuju
tempat anak Laki-laki...
Disana terlihat ada 3 orang yang
sedang kena hukuman didepan Kelas X-C dimana tempat anak laki-laki menginap...
Ada Rio, Cakka dan Olin....
"Via itu mereka kenapa
yah?"Tanya Acha kepada Sivia...
"Ketahuan keluar
malam-malam tanpa ijin..."Kata Sivia
Acha dan Oik manggut-manggut....
"Berarti Ik antara Kak Rio,
Cakka atau Olin...."Kata Acha...
'Kalau kak Rio...hmmm Oke sih
Cewek mana yang gak kepincut sama Dia dengan gayanya yang cool itu... Kalau
Cakka ... Cakka kan sahabat aku sama Acha juga... Tapi jangan sampe Olin ... Ih
amit-amit jabang bayiii' Oik berkata didalam hati...
"Hei Ik... Ngayal apa
kamu?"Tanya Acha
"Eh Iya Cha...."
"Gini yah Ik... Kita cari
tahu mulai dari kak Rio... Sebentar kan ada hiking... nanti coba kita
selidikin..."Kata Acha...
"Kalau Kak Rio atau Cakka
sih Cha masih mending.... Jangan sampe................ih"Kata Oik
"Hahaha... "Acha
tertawa Garing...
"Lagi ngomongin apa
sih?..."Tanya Cakka yang tiba-tiba datang...
"Eh... Gak ngomongin
apa-apa kok ... Iya kan Cha..."Kata Oik
"Iya... Oh ya Cakka hukumannya
udah selesai yah?"Tanya Acha
"Ya.. Udah...
Hehehe..kalian tahu ya... Jadi malu..."
"Tahu lah..."Kata Acha
dan Oik
Cakka cuma garuk-garuk
kepalanya...
****
Saatnya Hiking... Oik dan Acha
satu kelompok sehingga memudahkan mereka untuk menjalankan rencana mereka...
Target pertama adalah Rio...
Rio adalah anak kelas 11 yang
populer disekolahnya karena segudang prestasi...
Tapi apa mungkin Rio pencuri
'First Kiss' Oik...
Merekapun menguntit Rio dan
kelompoknya dari belakang...
"Cha... Kamu yakin kan kita
gak bakalan kesasar?"Bisik Oik pada Acha...
"Udah gak bakalan kok Ik...
Tenang aja Aku bawa petanya..."Kata Acha...
Merekapun terus mengikuti Rio...
Ternyata Rio dan teman kelompoknya itu tidak ikut hiking melainkan mereka yang
mengawasi hiking...
"Oh ya Ik... Ka Rio kan ga
mungkin ikut hiking... Dia kan panitia..."Kata Acha sambil menepok
jidatnya...
"Kamu sih Cha.... Trus
gimana kita sekarang?"
"Yaudah tunggu Ka Rio
sendiri trus kita keluar dan langsung tanya sama Ka Rio..."Kata Acha
"Ah gila kamu Cha..."
Tak lama kemudian tiba-tiba Rio
berpisah dari teman kelompoknya... alias Panitia lainnya...
Acha dan Oik mengikutinya
lagi...
Lama mengikutinya tiba-tiba Acha
menarik Oik keluar dari tempat persembunyian...
Tapi apa yang dilihat mereka?
Ternyata Rio sedang bersama
seorang Gadis namanya Shilla...
Shilla adalah ketua team Cheers
badannya bagus dan tentu juga Primadona di Sekolah...
Kemudian terdengar suara
anak-anak...
"Cieeeee PJ... PJ...."
"Iya nih gak sia-sia bolos
tadi malam akhirnya bisa jadian juga..."Kata salah seorang teman Rio....
Oh jadi tadi malam Rio kabur ke
tempat anak-anak Cewek cuma untuk bertemu dan menembak Shillaa...
Berarti Rio bukan pencuri 'First
Kiss' Oik....
Karena untuk ke tempat Shilla
Rio tak mungkin melewati tempat Oik....
"Berarti bukan kak Rio...
Cha..."
"Yoi... Kita balik aja
selidikin yang lain tinggal 2 tersangka yaitu Cakka dan Olin..."Kata
Acha...
Merekapun pergi dari tempat itu
sambil berbincang-bincang....
"Dan... Ik......."
"Kenapa Cha?"
"Petanya Ilang...."Kata
Acha panik sambil mencari petanya......
"Ah Acha..... Jangan
becanda deh...."
"Beneran deh ini,....
Petanya benar-benar ilang...."
"Ah.... Acha... Kamu gimana
sih....kita harus gimana nih?"
"Jalan satu-satunya.....
Teriak..... Tolooooooong....."
"Tolooooooooong...."
Acha dan Oikpun berteriak-teriak
Gaje....
Ditempat yang tak jauh dari
situ....
"Ray.... Stop deh... Dengar
ada yang teriak-teriak gitu...."
"Mana?......"
"Itu dengerin
Baik-baik..... Kayaknya suara Oik dan Acha.... Yuk kesana...."Kata Cakka
sambil menarik tangan Ray mengikuti Sumber suara tersebut....
Tak lama kemudian mereka melihat
dua orang Gadis yang sedang panik....
"Heii... Ngapain kalian
disini?"Tanya Cakka....
"Syukurlah....."Kata
Acha dan Oik sambil mengusap dada mereka....
"Hei
ditanyain...."Kata Ray
"Peta kita hilang....
Makanya kita panik...."Kata Oik...
"Kenapa kalian bisa sampai
disini... Kan Ga mesti lewat sini...."
"Tahu ni Acha...."Kata
Oik
"Yaudah ga usah pada
menyalahkan mending ikut kita..."Kata Ray
Merekapun akhirnya berhenti
saling menyalahkan lalu mengikuti jejak Cakka dan Ray..
Tiba-tiba kaki Acha tersangkut
sesuatu dan dia terjatuh...
"Awwhhh....Sakit"
Rintih Acha...
Acha berusaha berdiri dibantu
Ray dan Oik...
Tapi dia terjatuh lagi ternyata
kakinya keseleo...
"Aduh aku gak bisa
jalan..."Kata Acha
"Ray gendong Acha dong
kasian dia gak bisa jalan..."Kata Oik
"Ye... Gimana sih kamu
Ik... Aku kan lebih kecil dari Acha... Mana bisa gendong Acha... Cakka
aja..."Kata Ray...
Cakka menghentikan langkahnya...
"Yaudah siniku
gendong..."Kata Cakka sambil membungkukan badannya...
Entah mengapa ada Oik jealous
ketika melihat Acha digendong Cakka...
Dengan berat Oik melangkah
mengikuti mereka...
******
Hari ini ada pertandingan
memasak antar Kelompok... Acha, Oik, Ray dan Cakka sekelompok...
Mereka akan memasak-masakan
tradisional dengan suguhan kue yang berbau matoa... Ya karena Oik suka matoa...
Jadi semua bahan-bahan kue dicampur dengan matoa...
Oik bagian membuat kue... Acha
bagian memasak... Cakka bagian memotong... Ray bagian memakan... Lha? Abisnya
Ray Tidak tahu menggunakan alat dapur sedikitpun jadinya... Dia cuma bagian
konsumsi atau ngambil-ngambil bahan doang...
"Cakka potonganmu bagus
belajar dari mana?"Tanya Oik...
"Haha... Aku kan dirumah
tinggal bertiga bareng ayah dan mas elang otomatis aku juga harus belajar
memakai alat masak sendiri... Karena tak ada wanita dirumah kami..."
Oik mengangguk mengerti lalu
melanjutkan membuat kue...
Setelah beberapa jam kemudian
masakan siap dihidangkan dan dinilai Oleh guru-guru...
Yang menang akan mendapat nilai
tambah pada pelajaran Keterampilan...
Setelah beberapa lama kemudian
guru-guru sebagai tim penilai mengumumkan hasil penilaian semua tampak
tegang...
Juara dua dan tiga telah
diumumkan... Kini giliran juara pertama...
"Dan Juara pertama
adalah....... Kelompok 8... Cakka, Oik , Ray dan Acha...."
Merekapun bersorak kegirangan...
dan tanpa sangkin girangnya Cakka dan Oik berpelukan....
"Eh maaf...."Wajah
keduanya bagai udang rebus...
****
Cakka dan Oik duduk dibangku
taman belakang sekolah... Kebetulan hari ini mereka free... Tak ada kegiatan...
Jadi anak-anak bebas berjalan-jalan...
Dan lagi-lagi BLANK...
-------------------------------
Yang ini juga udah lumayan lama >.<
Green
Snow:Akhir Penantian
Aku menunggumu….
Masih Disini…
Selalu menantimu…
Berharap kau disini…
Datang menjemputku…
Salju Hijau….
Ya ditempat itu kau
menjanjikan…
Kita bertemu lagi…
“Heeiii…..”Seseorang
memanggil dari belakang….
“Heeii
juga… siapa kamu… aku baru melihatmu…”Kata Oik
“Hmmm…
Aku? Aku baru pindah kemari… kemari… kenalkan namaku Cakka…” Kata Cakka
mengulurkan tangannya…
“Oik…”Kata
Oik…
“Dari
kemarin-kemarin aku perhatikan kamu selalu duduk disini… Seperti sedang
menunggu… Apa yang kau tunggu?”Tanya Cakka
“Eh?...
gak kok aku gak tunggu siapa-siapa…”Kata Oik…
“Kalau
begitu… boleh aku duduk disampingmu?”Tanya Cakka
Oik
hanya mengangguk lalu mereka terdiam… Cakka membuka pembicaraan mereka kembali…
“Pohon
ini lebat yah… daun-daunnya juga berwarna hijau indah…”
Oik
mengangguk tanda setuju…
Tiba-tiba
ada angin bertiup membuat daun-daun dipohon yang hijau itu gugur dan jatuh
tepat dibawah Cakka dan Oik yang duduk dibawah pohon itu….
Oik
mulai merasakan dingin yang menyegat kulit… walau setiap hari dia menunggu
disitu dan angin selalu bertiup… baru kali ini angin nya bertiup sekencang ini
setelah beberapa tahun lalu… ketika dia duduk bersama seseorang… yang
membuatnya menunggu setiap hari di pohon itu…
Cakka
yang melihat Oik kedinginan segera memakaikan jaketnya…
“Dingin
yah?...”
“Makasih
yah…” Kata Oik
“Disini
indah yah… seperti salju hijau yang berjatuhan…” Kata Cakka
‘deg….’
‘apa
dia bilang? Salju hijau? Jangan bilang kalau dia…’ Oik membatin
“Eh…
maaf aku harus pergi… nanti Bunda nyariin aku… dada…” Oik segera melangkah
pergi dengan berlari kecil…
Sepertinya
Cakka memanggilnya dari belakang… tapi dia tak menggubrisnya,…
‘kenapa
aku harus lari? Kenapa aku harus pergi? Kalau dia benar-benar Pangeran Hijau…
arrrggghh….’ Oik dalam pikirannya ketika pergi meninggalkan Cakka…
Sementara
Cakka,
“Gadis
yang aneh… tapi manis juga…” Kata Cakka sambil tersenyum memandang kepergian
Oik…
“Hei
kenapa kamu menangis?” Tanya Seorang anak laki-laki kecil kepada seorang anak
perempuan kecil yang sedang menangis dibawah pohon rindang…
“Hiks…hiks…”
Segukan tangis anak kecil perempuan yang sedang membawa boneka beruang kecil…
“Sudah
tenanglah… ceritakan masalahmu… aku siap mendengarnya…”Kata anak lelaki kecil
tadi sambil mengelus kepala Gadis kecil itu…
“Kakak
laki-laki.. hiks… hiks… aku… hiks… baru.. hiks.. men…hiks… ninggal dunia hiks…”
Disambung tangis dari Gadis kecil itu…
“Cup…cup…cup
jangan nangis… aku memang tahu rasa kehilangan… walaupun bukan kehilangan untuk
selama-lamanya seperti kamu… tapi memang sakit ditinggalkan orang yang kita
sayang…” Kata Anak lelaki kecil menghibur Gadis kecil itu…
Gadis
itu perlahan menghentikan tangisnya… dan dengan polos bertanya kepada anak
lelaki kecil itu…
“Emang
kakakmu juga meninggal yah?”
Anak
lelaki kecil itu menggeleng…
“Trus?”
“Orang
tuaku baru saja bercerai… Itu menyebabkan aku harus berpisah dengan Ayahku dan
saudaraku… Aku kehilangan 2 orang yang aku sayangi” Kata Anak lelaki itu…
“Maaf
yah… aku gak tahu…”
“Gak
apa-apa kok… Tapi aku tetap tersenyum… dan aku mau kamu juga tersenyum seperti
aku… karena walaupun kita terpisah dengan seseorang pasti akan bertemu dan
indah pada waktunya…” Kata Anak lelaki kecil itu…
Gadis
kecil itu mulai menampakan senyumnya…
“Ngomong-ngomong
aku baru melihatmu… kamu anak baru dikompleks ini?”Tanya Anak lelaki kecil itu
“Iya
aku kemarin baru pindah kemari…” Kata Gadis kecil itu
“Sayang
sekali yah kita baru ketemu sekarang…”Kata Anak lelaki kecil itu…
“Kenapa?”
Tiba-tiba
ada angin yang menyengat menyebabkan dingin menyengat kulit daun-daun dipohon
itu jatuh berguguran…
“Salju
Hijau…”Kata Anak laki-laki itu…
Gadis
kecil itu hanya menatap pada anak laki-laki itu heran…
“Oh
ya… kamu mau gak aku panggil Putri Salju?”Tanya Anak lelaki itu
“Trus
kalau aku manggil kamu apa?”Tanya Gadis kecil itu
“Pangeran
Hijau… biar kalau disatuin jadi Salju Hijau… dan tempat ini aku namakan Salju
Hijau… biar kita selalu inget tempat ini…”
“Memangnya
kamu mau ke mana?”
“Makanya
tadi aku bilang… kenapa kita baru bertemu sekarang… saat aku akan pergi dari
sini?”
“Kamu
mau kemana?”
“Aku
akan ikut Bunda… Gak tahu kemana pokoknya menjauh dari Ayah dan saudaraku… Ayah
dan Saudaraku juga akan pindah menjauh dari kami…” Kata Anak Laki-laki itu,…
walaupun wajah sedihnya tak bisa disembunyikan Ia tetap tersenyum…
Anak
itupun melanjutkan… “Tapi aku janji akan kembali kesini… kamu tunggu yah….”
Tiba-tiba
seorang wanita memanggil dari kejauhan tak terdengar jelas memang ditelinga
gadis kecil itu yang terdengar hanyalah gaungan Kka …
“Putri
salju pangeran hijau pergi dulu yah,,, sampai ketemu dilain waktu….” Anak
lelaki itupun beranjak dan menghilang disebuah mobil sedan silver melaju
membawanya entah kemana…
“Huh…
mimpi itu lagi…”Kata Oik ketika terbangun dari tidurnya…
Dia
melihat jam tangannya, menunjukan pukul 06.30….
“Kyaaaaa….
Telat……” Oik segera bangun dari tempat tidurnya menuju kamar mandi… Ganti
Pakaian … ambil tas dan menuju ruang makan….
Oik
mengambil roti yang sudah tersedia di meja makan lalu bergegas beranjak dari
situ sambil mencibir roti dimulutnya…
“Bunda…
Oik pergi dulu….”Kata Oik…
“Pelan-pelan
Ik… ntar keselek…”Kata Bunda…
Oik
segera mesuk ke mobil APV berwarna metallic dan mobil itu melaju membawa Oik ke
sebuah sekolah…
Oik
turun dari mobil itu tampak seseorang sudah menunggunya didepan pagar sekolah….
“Hei
Oik… lama banget sih..” Kata Sivia
“He…
maaf…. Aku tadi bangun telat…”
“Kenapa
mimpi tentang itu lagi?”
Oik
berjalan lalu mengangguk disusul Sivia dari belakang…
“Udah
deh Oik… ga usah tunggu orang itu, aku kasian sama kamu nunggu-nunggu gitu…”
“Tapi
Aku Yakin kalau sekarang dia berada di dekatku…”Kata Oik
“Yaudah
terserah kamu deh…” Oik dan Siviapun berjalan menuju kelas mereka…
“Ik
di kelas 7 ada murid baru… Ganteng banget…”Kata Sivia antusias pada Oik…
Oik
hanya mengangguk lemah…
“Ik
… Antusias dikit napa… perasaan tiap kali ada anak baru mau seganteng apapun
ekspresi kamu tetap gini-gini aja… Kalau ternyata anak baru itu pangeran hijau
nya putri salju gimana?” Tanya Sivia…
“Hahaha…
ya gak mungkin lah…. Dia hanya menemuiku di Salju Hijau…”
“Gak
ada yang gak mungkin di dunia ini… semua bisa terjadi…”
“Wooo…
mana sih anak barunya,,, Kok pada heboh banget satu sekolahan… baru kelas 7
juga…”
“Yeh
Kamu juga kan
Oik sebenarnya masih kelas 7… Cuma kecepatan masuk…” Kata Sivia…
“Hehe…
iya juga yah…”
Tiba-tiba
cewek-cewek disitu histeris….
“Duhhh,,,
pada kenapa sih… ribut…. Aku lagi pusing gini juga…”Keluh Oik
“Itu
dia Oik anak barunya….”
Oik
melihat ke luar jendela…
“Lho
bukannya itu….”
“Itu
siapa Ik?”
“Itu
Cakka…”
“Kamu
kenal Ik?”
“Ya…
kemarin kenalan… dia tetangga baru gue….”
“eciee…
Oik…”
BLANK!!!
------------------------------------
Astaaaaaahhhhh yang ini masih alay-alayan sekaleeeehhhh x_x
Jump then fall because you smile, I
smile :)
Cakka's
POV
It's me
Cakka Kawekas Nuraga, You can call me Cakka and I'm 17th years old... Ah ribet
dah english melulu... Gue kan masih ada darah Indonesia , Pake
Bahasa Indonesia aja yaa... Soalnya Gue tuh lebih nyaman pake bahasa Indonesia
disini aja baru gue pake English Languange... *emang dimana sih tempat tinggal
lo?* Pokoknya gue tinggal di California , dan
sekarang lagi sekolah di High
school of California ...
Dan bentar lagi gue graduation... Lama-lama sumpek juga disini Gak bisa makan
makanan kesukaan gue Gudeg, Gak bisa makan Nasi yang adalah makanan pokok gue
dan banyak lagi deh... Udah gitu gue disini mesti Full English Language gak
kebayang kan seberapa kangennya gue sama Indonesia ...
Gue tuh dari Junior High School udah disini... Jadi 6
tahun lah Gue ninggalin Negara gue tercinta Republik Indonesia Merdeka! (?)...
Udah deh bacot amat yak gue <- Nyadar #pletak! -_-v... And I'm a Big Fan of
Taylor Swift yang biasa disebut Swifties... Huaaaaaa Pokoknya gue demen banget
sama Taylor Swift... Cantik, Suaranya bagus dan Rambutnya ituloh *.* eh Gue
pernah ketemu Taylor Swift loh waktu dia konser dimari... Cantik banget suer
O_O sayangnya gue gak sempat foto bareng soalnya dia banyak dikerubutin orang
sih pas selesai manggung... Trus nih yah Artis yang paling gue gak suka itu si
Bibir-bibir... Itu tuh si Justin Bieber itu loh... Soalnya dia pernah rusak
moment yang menurut gue bakal jadi moment yang istimewa buat gue... Ceritanya kan Gue naksir sama cewek satu sekolah sama gue dia
peranakan China-Indonesia tapi dia gak tahu bahasa indonesia soalnya dari
brojol dia tinggal di California ...
Namanya Sivia, Orangnya manis, Imut, Cantik dan lain sebagainya... Nah
ceritanya gue mau nembak Sivia nih... Kan
pertama Gue ajak dia ke kantin sekolah, eh ya kantin sekolah gue disini gak
kayak warung jajanan SD yah -_- malah kayak resto gitu... Jadi Gue udah pesan
tempat yang paling-paling-paling-paling istimewa khusus buat gue sama Sivia
makan... Yaudah trus kita makan gitu... Selesai makan gue langsung coba buat
nembak dia karena gue yakin ini saat yang tepat...
"Sivia,
Can I ask something to you?"
"Oh
of course yess..."
Gue
langsung tarik nafas gue...
"But,
Before it.. I will sing a song for you with my guitar..."
"Oh
I'm very excited for It..."
Langsung
deh gue nyanyiin dia lagunya Justin Bieber itu yang Favorite Girl... Sivia
senyam-senyum dengar gue nyanyi itu... Aaaaaa *.* kelihatannya dia juga suka
sama gue u,u <- PeDe -_-
"Verry
Nice... Thank you..."
"You're
Welcome..."
Kami
terdiam sejenak... Kemudian gue angkat suara lagi...
"Sivia,
Do you like me?"
"Of
course I Like you as my … friend..."
Whaaat?
Teman? Cuma teman gitu?
"Just
Friend?"
"Hmm...
I think no..."
Yes! Dia
bilang gak... Asek punya kesempatan gue... :b
"Hmm...
I Like you... Because you're like Bieber, hmm maybe Bieber
wannabe...hehehe"
Oke, Bibir
lu buat masalah satu -_- gebetan gue bilang gue fotocopy lo cuma gara-gara gue
nyanyiin dia lagu lo... Err~ But Never mindlah~ Akhirnya gue juga ikut tertawa
tapi garing amat yah...krikrik...
"It's
okay... But I'm still Cakka..."
"Yeaahh...
I know it..."
Kami
terdiam lagi... Gue tarik nafas lagi... Kayaknya ini saat yang tepat buat gue
nembak Sivia... Hupfh...
"Via..."
"Hmmm?"
"I
want you to know something... I Like and I Love you more than Friend... Would
you be my special girl friend and accept me as your special boy friend...? But,
You free to reject me If you don't love me..." Kata Gue malu-malu sambil
nunduk karena takut liat ekspresi Sivia...
Lama gue
tunggu Sivia gak jawab-jawab juga... Gue jadi makin tegang dan gue masih
diposisi nunduk... Pas gue angkat kepala gue... Gue cengo Sivia udah gak ada
didepan gue alias menghilang begitu saja kayak Jin (?)... Gue akhirnya cari
dia, dan ternyata... si Bibir itu datang ke sekolah gue tiba-tiba gak ada
angin, ga ada ujan, ga ada ojek becek,becek (?)... Jadinya deh Sivia dan para
kaum hawa histeris gitu teriak-teriak kayak gini 'Bieber, I Love you' errr~ Gue
Jealous tahu! Udah deh Bibir ngancurin acara romantis gue... Udah sampe
sekarang Sivia gak jawab-jawab pertanyaan gue gara-gara dia kagak dengar...Oh
ya gak cuma itu si Sivia saban hari ngomongin Bieber melulu... Bieber melulu...
Gue bosen...sen...sen! Nah dari situlah gue gak suka sama yang namanya Justin
Bieber! Sei no tu JeBe! #pletak *digetok belieber lu cakka :b* *piss ya Belieb
just in this story*
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Gue udah
selesai graduation, dan hari ini gue akan pulang ke tanah air gue tercinta Indonesia ... Indonesia I'm
comming! Good Bye California ...
Good Bye Sivia! Hmm, akhirnya gue harus kubur dalam-dalam hasrat gue buat
jadian sama Sivia... Gak apa-apalah semoga di Indonesia nanti gue bisa dapat
pengganti Sivia... 5 menit lagi gue check-in, kata Sivia Dia mau datang kemari
mau 'says something to me' but I don't know what...
Gue liat
dari jauh seorang gadis berambut panjang berponi, kayaknya gue kenal deh siapa
dia... Sivia! Dia belari kearah gue dengan nafas terengah-engah...
"Cakka,
I'm sorry... I'm late... I must do something..."
"Okay...
Never mind..."
Kami
terdiam sejenak... Seperti biasa... Tapi kali ini Sivia yang mengangkat
suara...
"Hmm,
I wish you can go back again..."
"I
want.. But I can't promise..."
"And
I want you to always remember me... hmmm... As... Your... Friend..."
Gue berani
belai rambutnya Sivia, trus gue bisikin ke telinganya... "I
Promise..."
Gue liat
senyum mengulum dibibir Sivia, tapi tak bisa dibohongi ada gurat kesedihan
diwajahnya... Mungkin dia kehilangan gue sebagai temannya... Kemudian ada Suara
panggilan kepada penumpang...
"Sivia,
I must check-in now... Thanks for everything yaa... Good Bye...!"
"Good...
Bye..."
Gue segera
melangkahkan kaki menuju ruang Check in... Tapi,
"Cakka...!"
Panggil Sivia
Gue
berbalik... Dia berjalan kearah tempat gue berdiri sekarang... Dan tanpa izin
langsung jinjit dan nyium bibir gue... Gak kebayangkan seberapa cengonya gue
ketika Sivia melakukan hal tadi... Dan itu... First...Kiss gu...ee... Kalau
cipika-cipiki mah adat barat disini gak apa-apa... Sebenarnya buat ciuman bibir
gitu juga hal biasa tapi gue masih menjunjung erat budaya Indonesia ...
Gue kaget banget dengan apa yang Sivia lakuin ke gue tadi... Trus abis itu dia
bilang...
"I
Love you...."
"Hahaha..
Okay you love me because I'm a Bieber wannabe..."
"That's
totally wrong! This is my first kiss, I give for you... And maybe this is Our
last kiss, between you and me.. I love you because you're Cakka... I love you
as Cakka not a Bieber wannabe... I know I'm totally wrong make you jealous and
maybe angry with a title bieber wannabe at your last name... I'm sorry... But
you must now something... I love you since I meet you, I love you at the first
sight but I fear you don't love me back..."
Gue cengo
lagi mendengar pengakuan Sivia... Disaat seperti ini gue baru tahu kalau Sivia
juga punya perasaan yang sama terhadap Gue... Kenapa gak dari dulu? Kenapa baru
mengatakannya sekarang?
Gue pengen
ngebatalin niat gue pulang kampung... Tapi the show must go on... Rasa cinta
tanah air gue mengalahkan rasa cinta gue terhadap Sivia... *yg bener kka?
-boong sebenarnya- :b*
Gue
langsung meluk Sivia trus kecup keningnya lalu gue genggam tangannya... Dan
membisikan sesuatu...
"I
Love you too... But I must go know... Thanks for your love... Good Bye..."
Perlahan
gue lepasin tangan Sivia yang ada di genggaman gue... Lalu gue lanjut
berjalan... Beberapa langkah gue berjalan, gue tengok kebelakang Sivia lagi
nangis... Pengen banget gue balik trus peluk dia trus nenagin dia... Tapi
seperti kata gue tadi the show must go on... Akhirnya gue tinggalin Sivia
dengan segala perasaannya... Good Bye Sivia!...
>>>>>>>>tamat>>>>>>>>
....
....
... Boong
ding :b
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Oik's POV
Nama gue
Oik Cahya Ramadlani, Cukup panggil gue Oik... Gila yah nama gue panjang ada 17
huruf nama panggilan cuma 3 huruf -_-... Umur gue 17tahun... Gue tinggal di kota metropolitan apalagi kalau bukan Jakarta ... Gue sumpek banget disini, Polusi
dimana-mana... Macet, Apalagi banyak wabah ulat bulu, Boom buku, virus
Chaiya-chaiya, trus orang galau dimana-mana dan efek cinta cenat-cenut yang
bikin gue makin cenat-cenut... Pengen deh suatu hari keluar negeri trus tinggal
disana, kayaknya aman dan damai deh gak kayak Indonesia gitu... Sekarang gue baru
selesai ujian nasional... Doakan ya kawan-kawan semoga gue lulus ujian
nasional... Amin! Oh ya, Gue itu nge-fans banget sama Justin Bieber *.*
Ganteeeenggg, dan lagu-lagunya bikin cewek terbang-terbang gitu ngefly sampe
langit ketujuh... Gue belum pernah ketemu JB... Waktu kemarin JB datang ke Indo
gue kehabisan tiket sih ._. Gue envy sama teman-teman gue yang
nonton...huuuaaaa... T_T... Dan tahu gak gue gak suka sama artis cewek yang
bernama Taylor Swift... Si Telor itu bikin gue nyesek banget tahu sampai
sekarang ini... Masih nyesek...sek...sek gara-gara dia deh pokoknya semuaaaaaa!
Gue kan punya pacar namanya Alvin ,
trus ya dia nge-fans sama taylor
swift dan dia ngebuat gue kayak bonekanya gitu... Masa dia rubah penampilan gue
disama-samain kayak Taylor
itu rambut gue dikeritingin... Trus gue disuruh nyanyi-nyanyi lagunya Taylor gitu... Yang nyesek
nih pas kejadian waktu itu, gue dan Alvin
lagi ditaman trus gue disuruh nyanyi lagunya Taylor Swift yang Mine... Gue
nyanyiin Gue hapal lagunya gara-gara dia saban hari muter lagunya Taylor Swift
melulu... -_-
"Sweet
Voice... Suka deh..."
"Pilih
suara gue atau Taylor Swift?..."
"Yah
suaranya Taylor Swiftlah~"
Oke...Oke
pasti dimana-mana bagusan Taylor tapi bisa gak sih gak usah sama-samain gue
kayak Taylor kalau ujung-ujungnya lo milih Taylor... Gue nyesek...sek...sek...
Gue manyun abis...
"Kok
manyun gitu?"
"Gak
lagi sakit gigi!..." Jawab gue ketus...
"Udah
ke Dokter?"
"Gak
perlu bentar lagi juga sembuh..."
"Owh..."
What?
Jawabannya cuma 'Owh' dasar pacar gak care abis... -_- *emang lu sakit beneran
apa Ik? -Boongan sih tapi care kek gitzuuuu-*
"Oh ya
Ik, kemarin gue baru liat baju yang kayak dipake Taylor Swift... Ada di Mall, lu ikut gue
ya besok beli bajunya trus nanti kita pake ke acara ulang tahunnya temen
gue..."
"Serah
lo deh ya..." Jawab gue gak semangat...
Abis itu
kita diem-dieman deh... Gak tahu mau ngapain dan memang lebih baik keadaannya
seperti ini daripada si Alvin
cerita tentang Telor busuk itu *piss swifties -_-v just in this story* *ik gue
juga swifties kali!:@*
"Vin,
nyanyiin gue lagunya Justin Bieber dong yang Favorite Girl pengen deh
dinyanyiin lagu itu..."
"Hahaha...
Lo suka lagu yang kayak begituan? Lagunya si ember?"
"Bieber
-_-"
"Iya
tuh Bieber, Kagak asik suaranya aja cempreng cuma modal lipsync doang... Gue
nonton kok konsernya kemarin... Gak banget deh... Nyesel gue keluarin uang buat
dia..."
"APAAA?
Lo nonton konsernya JB kemarin?"
"Iya...
Emang kenapa?" Jawab dan tanyanya dengan santai...
Annoyed...
Pacar macam apa lo! Lo tahu gue mati-matian buat cari itu tiket sampe gempor
tapi akhirnya gak dapat... Lo malah gak bilang sama gue kalau lo nonton
konsernya JB...? Huaaaaaaa Apinnnn.... Tanggung jawab lo Gue nangis (?) Lo gak
ngehargain banget sih? Gue gak ngebash si Telor busuk depan lo meskipun Gue gak
suka, sedangkan lo malah ngebash JB didepan gue dan lo tahu gue demen sama dia!
Kelakuan lo kayak gini buat gue makin gak suka sama TS...! Mana teman-teman gue
disekolah pada bilang gue plagiat TS lagi gara-gara rambut gue ikut-ikutan dia
lagi... Padahal gue juga gak doyan kali rambut kayak gini! Huh!
>>>>>>>>>>>>>>>>>
Hari ini
gue dengar hasil pengumuman kelulusan gue disekolah... Kita dibagikan amplop
yang didalamnya adalah hasil kita dan hasilnya GUE LULUUUUUUSSS!!! Horeeee....
Udah deh
pas terima hasil Gue langsung celingak-celinguk nyari Alvin ... Tapi Alvinnya gak ada, padahal gue
pengen berbagi kebahagiaan dengan dia... Walaupun dia menjengkelkan tapi walau
bagaimanapun dia tetap pacar gue... Lama gue cari gue ketemu Ozy sahabatnya Alvin ... Eh katanya Ozy, Alvin hari ini berangkat ke Australia mau nonton Konsernya
Taylor Swift... What? Kok dia gak bilang sama gue? Dia anggap apa gue selama
ini...? Sepenting itukah idola lo sampe lo lupa hari ini gue terima hasil?...
Dengan perasaan kesal akhirnya gue susul Alvin
kebandara... Untungnya Alvin belum check-in pesawatnya masih 10 menit lagi
berangkat... Pas gue liat dia gue langsung lari kearahnya trus gue tarik dia
ditempat sepi... Dan minta penjelasan sama dia...!
"Vin,
jadi lo anggap apa gue selama ini?"
"Lo
pacar gue lah!"
"Kalau
pacar lo kenapa lo gak bilang sama gue soal masalah kayak gini? Lo mau
berangkat aja lo gak bilang sama gue!"
"Gue
kira lo udah tahu..."
"Bagaimana
gue mau tahu kalau lo gak bilang sama gue!"
"Tapi
kan sekarang
lo udah tahu... Ia gue minta maaf, gue salah..."
"Sekarang
lo pilih deh, lo lebih sayang gue atau konsernya Taylor Swift!? Kalau gue
berarti lo gak berangkat dan tetap bareng gue... Tapi kalau konser Taylor ... Lo pergi dan
itu berarti akhir dari semuanya!"
"Lo
minta putus Ik?" Tanya Alvin
"Tergantung
lo... Keputusan ditangan lo..."
"Maafin
gue...." sambil pergi... Itu berarti dia lebih milih nonton konser itu...
Oke fine...! Pengorbanan gue selama ini sia-sia...
Terima
kasih atas rasa sakit ini Alvin!
Guepun
berlari pergi dari tempat keberangkatan itu!
>>>>>>>>>>>>>>>>bersambung
...
...
Dibawah
ini :b
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Author's
POV
Oik berlari
meninggalkan tempat keberangkatan menyusuri koridor bandara... Airmatanya
memang tidak jatuh tapi rasa kecewa ada didalam dada... Dia melewati tempat
kedatangan dia memperlambat larinya sehingga sekarang dia berjalan karena
merasa Alvin
semakin jauh, Di tempat kedatangan International sangat ramai sepertinya ada
pesawat luar negeri yang baru tiba, Oik memperhatikan satu per satu sebagian
besar bule-bule yang keluar masuk... Gak apa-apa cuci mata daripada mikirin Alvin terus mendingan
liat bule-bule itu, siapa tahu ada keajaiban JB yang datang... Oik
memperhatikan sampai seorang pemuda dengan tas gitar hitam dibelakang yang
sepertinya sedang kesusahan dengan kopernya... Pemuda itu berambut hitam flip
dan sepertinya dia orang Indonesia
dari tadi diperhatikan Oik orang yang berambut hitam dapat dihitung dengan
jari... Setelah kopernya teratasi, dia menarik koper lalu berjalan keluar...
Dan kini matanya tepat bertatapan dengan matanya Oik, pemuda itu tersenyum
kepada Oik, dan Oik membalas senyuman itu... Setelah itu Oik berjalan kembali,
Ia menuju restoran yang berada di Bandara tersebut... Sebenarnya bukan karena
lapar... Cuma ingin mencari tempat duduk yang pas... Terdengar suara pesawat
lepas landas... Entah kenapa kali ini Oik mengeluarkan airmatanya...
Tiba-tiba
ada sebuah tangan dan sebuah sapu tangan didepan mata Oik, Oik mengambil sapu
tangan itu lalu mendongak keatas melihat siapa yang memberi sapu tangan itu...
Siapa tahu Alvin
berubah pikiran... Hmm, tapi ternyata bukan dia Pemuda tadi yang tersenyum pada
Oik...
"I
don't like, if I see the girl with a tear... Please erase your tear... Because
I very like look the girl with a smile... Beautiful..."
Oikpun
menghapus airmatanya lalu mengucapkan terima kasih...
"Thanks..."
"You're
welcome... Can I sit?"
"Yes
please..."
Pemuda itu
lalu duduk didepan Oik...
"Can
I sing a song for you?"
Oik hanya
menjawabnya dengan mengangguk, Pemuda itu memainkan lagunya Justin Bieber - One
less lonely girl dengan gitarnya lalu bernyanyi... Membuat Oik tercengang...
'OMB, Gue gak
pernah dinyanyiin kayak gini sebelumnya... Bahkan sama Alvin sekalipun... Lagunya JB lagi...
Aaaaaaa' Oik menjerit histeris dalam hati...
Setelah
menyanyikan bait demi bait lagu itu... Pemuda itu meletakan kembali gitarnya...
"I
think this is not you... You're look like Taylor Swift...hehehe I'm sorry if
I'm wrong, but I think so..."
"Yeaahh...
All of people, Call me 'Plagiat of Taylor Swift'...and you totally right! This
is not me!"
"Wow...
I think we are same... Because, I usually sing JB's song... All of people call
me JB wannabe... And I don't like it...!"
Hening
sejenak...
"Oh
ya, I don't know your name..."
"Yeah...
My name is Cakka... And You...?" Cakka mengulurkan tangannya
"Oik..."
Jawab Oik membalas uluran tangannya...
Cakka
tiba-tiba menepuk jidatnya...
"Ya
ampuuun, gue lupa kalau gue udah di Indonesia! Bukan di California... Ngapain
gue full english tadi?"
Oik yang
mendengar Cakka dengan lancar memakai bahasa gue-loe jadi heran...
"Eh,
maaf Oik... Gue pikun sih... Gue bisa kok bahasa Indonesia , Lancar banget malah...
Jadi gak usah susah-susah ngomong sama gue pake bahasa Inggris ya..."
Ini lebih parah kawan ._. waktu tulisan masih tak jelas arah dan tujuannya >.<
Sorry, I love you ......... - Cerpen -
sebelum baca mau ngingatin
tanda-tanda lalu lintas -_-vv
<<<<<<<<<<
= alur mundur
>>>>>>>>>>
= alur maju
Oke silahkan baca! Maaf agak
seteres ceritanya....
Enjoy it aja dah!
Cekidooottt>>
------------oooooooooOOOOoooooooo------------
~ Cakka ~
Oik menuliskan sebuah nama
dibelakang bukunya... Dengan ornamen-ornamen indah dan bingkai Love tepat
melingkari nama tersebut... Dia tersenyum melihat tulisan tersebut, sesekali
menerawang membayangkan sesuatu...
Lamunan itu dibuyarkan ketika
seseorang menarik Paksa buku yang sedari tadi ditulis-tulisi Oik...
" Jangan Gita...." Cegat
Oik sambil menelan ludahnya ketika tahu buku itu sudah ditangan sahabatnya
itu...
" Ih Oik pelit deh
nyembunyiin sesuatu dari aku... Aku kan cuma pengen tahu Oik nulis apa
disini..."
" Eh pada ngapain
sih...?" Tiba-tiba datang seorang gadis berpipi Chubby menghampiri Oik dan
Gita...
" Ini Keke, Oik pelit banget
cuma mau minjam bukunya.... Tadi dia nulis-nulis sesuatu dibelakang buku ini..."
Kata Gita menunjukan buku yang ada digenggamannya...
" Tapi Gita... Itu buku
Oik... Kalau Oik gak mau kasih jangan diambil paksa..." Kata Oik
" Keke kita lihat yuk apa
yang ditulis Oik disini..." Kata Gita sambil membuka buku Oik...
Oik hanya bisa menatap pasrah Buku
itu... Mampus! Semua rahasianya akan terbongkar...
" Cakka... Siapa itu?"
Tanya Keke yang membaca tulisan dibelakang buku Oik...
" Cie...cie.... Oik...
Suit...suit Oik, lagi jatuh cinta ni yeeehhh... Sampe dibuat lopelope
gini...Kok ga bilang-bilang sama kita..." Goda Gita...
Wajah Oik memerah....
" Eh... Tapi aku kok kayak
pernah dengar yah nama itu..." Kata Keke yang merasa familiar dengan nama
tersebut...
" Iya... Bener... Kayak apa
gitu..." Gita menyadari hal yang sama...
Mereka tampak berpikir sementara
Oik, merasakan debaran jantungnya semakin cepat... ' Semoga mereka lupa.... '
Pekik Oik dalam hati...
Tiba-tiba tampak wajah Gita dan
Keke berubah kaget....
" OIKKKK....." Keduanya
berteriak...
" Cakka itu...." Mereka
berdua Shock...
" Pacarnya........."
Keke tak mampu melanjutkan kata-katanya dia membulatkan matanya...
" Calonnya..........."
Gita juga tak kalah kaget dari Keke
" Dan...
Papanya........" Kata keduanya setengah histeris.....
<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
Hari ini, Oik dan teman-temannya
-Gita, Keke, Patton, Nova- akan mengerjakan tugas sekaligus membuat soal-soal
latihan Pra-UN dirumah Ray -rival Oik- , Oik sebenarnya kesal, kenapa dirinya
harus sekelompok sama Ray, Dia akan adu mulut dengan Oik pasti... Oik awalnya tidak
ingin ikut kerumah Ray, Tapi berkat bujukan teman-teman Oik memutuskan untuk
ikut...
"Eh... Ngapain kamu
kerumahku?" Tanya Ray melihat Oik datang kerumahnya...
"Elah...! Kalau gak gara-gara
tugas aku juga gak sudi datang kerumah kamu..." Kata Oik dengan nada
tinggi...
"Aku juga gak butuh
sekelompok sama kamu....!" Tegas Ray...
"Oh ya udah fine! AKU
PULANG!!" Teriak Oik sambil beranjak pergi tapi dicegat teman-temannya
-kecuali Ray-
"Eit, tunggu Ik, Kamu jangan
begitu kita ini satu kelompok gimana mau dapat nilai kalau teman sekelompok
tapi gak mau kerja sama..." Lerai Nova
Oik tampak berfikir sejenak...
Tapi dia enggan berbalik badan...
"Ada apa ini
ribut-ribut...?" Tanya seseorang
Oik membetulkan cara duduknya dan
sesekali merapikan dress pinknya, dan memeperbaiki tatanan rambutnya...
BLANKKKKKKKK!!!
------------------------------------
Yang ini lebih gila lagi cerpen valentine tapi tak jadi >.<
Let you know - One Shoot (Special
Valentine)
14 Februari 2001
' Angin Semilir sejuk namun dingin menusuk kalbu sesejuk penampilanmu
tapi sedingin hatimu... Udara panas menghangatkan kalbu tapi hati tak suka
siapa yang tahu...?'
Seorang Gadis kecil berumur 8
tahun memainkan sebuah balpoint merangkai kata-kata tersebut diatas secarik
kertas entah apakah yang dimaksud sang Gadis kecil itu...
Yang pastinya dari rangkaian
katanya tersebut dia mengalami kesedihan yang begitu mendalam...
' Duuuuk'
" Aww...." Ringis Gadis
tersebut
Sesuatu menimpa kepalanya...
Sebuah bola basket yang lumayan besar...
" Aduh... Maaf.... Kamu Ga
apa-apa kan? Ada yang terluka?" Seorang anak lelaki kelihatannya lebih
muda dari gadis itu...
' Suara hangat nan lembut nyamankan jiwa yang kalut... Suara itu terasa
berbeda tak dapat kuungkapkan'
" Tak ada... Tapi kepalaku
sakit..." Kata Gadis itu sambil memegang kepalanya...
" Aku benar-benar minta
maaf... Aku tak sengaja..." Anak Lelaki itu tertunduk sedih...
" Tak apa... Karena ini hari
Kasih Sayang jadi Ku maafkan...."
>>>>>>>>>>>>>>>>>
14 Februari 2002
Seorang anak Lelaki kecil memetik
Gitar dibawah sebuah pohon rindang menikmati alam ciptaan Tuhan sambil
mengalunkan petikan-petikan nada indah...
Tiba-tiba terdengar sebuah suara
merdu entah darimana asalnya yang pasti sangat menyejukan hati....
Segera Ia mengikuti sumber suara
tersebut...
Belum tiba disumber suara tersebut
Ia menemukan secarik kertas bertuliskan...
' Aku semakin lemah terpojok dan tak berdaya yang kuperlukan pelukan
kehangatan.... Airmataku terus jatuh adakah yang akan menghapusnya? '
Ia mengambil kertas tersebut dan
menemukan sumber suara tersebut seorang Gadis kecil tertunduk sambil
mengalunkan nada yang indah airmatanya terus jatuh dipipinya tapi tetap saja
tak mengurangi nada indah yang Ia lantunkan...
Anak laki-laki itu mendekat kepada
Gadis itu dan memberikan sebuah sapu tangan...
Gadis itu mendongak keatas melihat
Anak lelaki itu mengambil sapu tangan tersebut...
" Terima Kasih..."
" Sama-sama... Suaramu
indah...tapi apakah Kamu sedang sedih?... Kalau punya masalah cerita saja...
Aku siap mendengarkannya..."
" Terima kasih... Aku memang
punya masalah tapi aku belum siap menceritakannya kepada siapapun..."
>>>>>>>>>>>>>>
14 Februari 2003
' Hanya dengan tulisan demi tulisan aku dapat menyuarakan isi hatiku
bahwa aku rindu Bunda... Rindu belaian hangat bunda... Andai Ayah tahu.... '
" Hei..." Suara anak
lelaki
" Kamu?"
" Kita ketemu lagi...
Hehehe... Aneh yah kita ketemu selalu setahun sekali tepat dihari Kasih
sayang..."
Gadis itu berdiri dari sebuah
sofa... Sepertinya Ia tertidur tadi...ehm... Bukan tertidur lebih tepatnya
pingsan...
" Aku dimana?"
" Tenang... Kamu dirumahku...
Tadi aku menemukan kamu pingsan ditengah jalan... Makanya dengan bantuan pak
Dadang supirku aku bawa kau kemari..."
" Aku harus segera
pulang..."
" Kenapa? Mauku antar?"
" Tak usah nanti
merepotkan... Aku pergi dulu" Kata Gadis itu berdiri dan berlari...
" Hei tunggu..."
sang Gadis Berbalik... Anak lelaki
itu menunjukan sebuah buku diary berwarna Pink... Melihatnya Gadis itu segera
berlari mengambilnya...
" Tenang aku tak
membacanya..."Kata Anak lelaki itu...
Gadis itu berlari kembali...
" Hei tunggu siapa
namamu?..." Tanya anak lelaki itu... Tapi sepertinya Gadis kecil itu tak
mendengar dengan suara anak lelaki tersebut...
" Kita pasti akan bertemu
kembali OCR..." Anak lelaki itu tersenyum lalu masuk kedalam rumahnya
kembali...
>>>>>>>>>>>>>>>>
14 Februari 2004
' Aku yakin akan bertemu dengan
Gadis itu lagi ' Gumam anak lelaki yang sedang memegang sebuah kado berwarna
ungu dan duduk disebuah Gubuk kecil didekat persawahan...
Entah apa yang membawanya
kemari... Dan apa yang membuat dia yakin kalau akan bertemu kembali dengan
Gadis itu...
' ladang ini menguning bagaikan emas murni... Tapi hati ini selalu
sunyi... Walaupun demikan sejauh mata memandang hamparan padi yang siap dituai
cukup menyegarkan hati dari derasnya siksaan'
Anak laki-laki itu tersenyum
senang melihat sang Gadis juga berada ditempat tak jauh darinya... Iapun
menghampirinya...
Segera memegang pundak Gadis
itu...
Gadis itu menoleh...
" Hei... Kamu disini
juga...?" Kata Gadis itu
" Hatiku menyuruhku kemari...
Kukira untuk apa ternyata untuk bertemu bidadari cantik lagi..."
Pipi Gadis itu bersemu merah...
" Ini untukmu..." Ucap
anak lelaki itu menyerahkan Kado berwarna ungu kepada Gadis itu...
Gadis itu menatap heran....
" Untukku?" Tanya Gadis
itu...
" Ya... Untukmu... Anggap
saja sebagai kado dihari Kasih sayang pertamaku untukmu..."
Gadis itu tersenyum
mengambilnya...
" Terima Kasih... sudah lama
aku tak mendapatkan kado..."
' Temukan cara yang tepat untuk memanen tuaian padi ini... Ternyata masih
ada orang lain yang membuatku tersenyum diantara penderitaan ini'
" Kalau bolehku tahu Siapa
namamu?"
" Namaku... O...hm....
Ify..." Ucap Gadis itu
" Ify? Kenalkan namaku
Cakka..." Ucap anak lelaki itu Akhirnya...
' Penakluk Bumi.... Itu namanya...'
' Alyssa? Aneh... Apa hubungannya
dengan OCR yang tertulis di diarynya kemarin?'
>>>>>>>>>>>>>>>>>
14 Februari 2005
Hujan turun mengguyur membasahi
jalan ibukota... Seorang gadis tampak senang dengannya... Ia malah sedang
menari-nari dibawah hujan tersebut...
Kapan lagi dia mendapat kebebasan
seperti itu?
Kapan lagi dia mendapatkan
kesenangan seperti itu?
' Hujan... Aku suka itu... Ketika air mengalir membasahi tubuhku... Aku
merasakan bisa meluapkan segala Rasa... Rasa yang sejak lama aku simpan sendiri
tanpa memberi tahunya kepada siapapun '
Seseorang membawa payung
menghampiri Gadis itu...
" Sudah Cukup main hujannya
nanti kamu sakit..."Kata Orang tersebut...
" Cakka? Walaupun aku
sakit... Tak ada yang peduli..."
" Ada..."
" Siapa?"
" Aku... Aku peduli
denganmu... Jadi jangan kau katakan hal itu lagi"
Gadis itu tertunduk... Air mengalir
disekujur tubuhnya... Tampak Ia kedinginan... anak Lelaki itu melepaskan
jaketnya lalu memakaikan kepada Gadis itu...
Terlihat sebuat kalung dengan buah
setengah hati tergantung dileher sang Gadis...
Anak lelaki itu tersenyum...
" Ternyata kau menggunakannya
juga...Ayo kita duduk disana dulu..."Kata anak lelaki itu menunjuk sebuah
halte tak jauh dari situ...
Merekapun berjalan kearah halte
Bus tersebut...
" Kau sudah siap menceritakan
masalahmu?"
" Belum aku belum siap...
Nanti pasti suatu saat kau akan tahu..." Kata Gadis itu sambil
menggigil...
" Baiklah... Aku takkan
memaksamu... Yang pasti Jika kau butuh bantuan atau kau siap untuk
mengatakannya... Carilah aku dengan kalung itu....Karena hati separuhnya ada
padaku"
' Akhir pertemuan kita... Bisakah ku menemukanmu kembali sebagai obat
sedih penghapus pilu??'
>>>>>>>>>>>>>>>
5 Tahun kemudian...
Cakka belari tergesa-gesa menuju
kerumah sahabatnya Obiet... Motornya tadi tiba-tiba mogok dijalan...
' Tok...tok...' Cakka mengetuk
pintu
Seseorang membukakan pintu dari
dalam... Itu pembantu rumah Obiet... Tanpa permisi Cakka langsung masuk kedalam
naik kelantai 2 dimana teman-temannya telah menunggunya...
" Hosh...hosh... Maaf
telat...."Kata Cakka masuk kedalam meletakan tasnya diranjang Obiet...
Disana telah berkumpul beberapa
anak-anak... Ada Obiet, Rio dan Gabriel.
" Kenapa kamu Cakka? Kayak
dikejar-kejar hantu..."
" Tadi motorku mogok... Trus
aku kemari jalan kaki deh... Nah trus aku bertemu seseorang ...Jadi aku lari
soalnya aku kira kalian sudah pulang..."
" Seseorang? Siapa itu?"
Tanya Rio
" Sudah... Gak usah
dipikirkan... Sekarang kita mulai saja... Ntar telat ke Girls Formal sebentar
malam kalau belum mulai juga ngerjain tugasnya..."Kata Cakka
Akhirnya merekapun mengerjakan
tugas mereka... Mengambil segala perlengkapan alat tulis menulis... Lalu mulai
beradu dengan angka-angka... Memang hari ini hari Valentine dan tiap tahun
diacara sekolah mereka hari Valentine dirayakan dengan acara Girls/Boys formal
selang-seling bergantian setiap tahun... Tahun ini adalah Girls Formal jadi
giliran cewek-cewek yang mengundang cowok-cowok untuk ke acara tersebut...
Seharusnya kalau ada acara seperti
itu mereka free... Berarti tak ada tugas... Tapi masih saja ada guru-guru yang
tak mau bertoleransi dengan itu..
Setelah selesai merekapun
berbincang-bincang tentang acara tersebut...
" Obiet... Kamu diundang
siapa aja ke acara itu?"Tanya Gabriel
" Aku diundang Zahra dan
Gita... Tapi aku lebih milih kesana sama Gita...kalian?"Kata Obiet
" Aku diundang Sivia, Angel
dan Zevana... Yang pasti aku milih Sivia lah untuk kesana..."Kata Gabriel
" Aku cuma diundang Dea kok
... Jadi ntar malem aku pergi bareng Dea"Kata Rio
Semua bengong memperhatikan
Cakka... Dia sedari tadi tak merespon pembicaraan mereka bahkan tak
memperhatikannya... Sepertinya pikiran Cakka melayang kemana-mana...
" Cakka..."Gabriel
menepuk pundak Cakka...
Cakka kaget setengah mampus...
" Ngagetin aja
Iel..."Kata Cakka mengusap-usap dadanya...
" Mikirin apa sih
Cakka?"Tanya Obiet...
" Gak kok... Ga mikirin
apa-apa..."
" Cakka kamu ke Girls Formal
bentar malam bareng siapa?"Tanya Rio
" Yo... Mending kamu gak usah
tanya deh... Yaudah pasti bareng Ify lah... Kan mereka berdua keajaiban
valentine... Waktu kecil ketemu setahun sekali disaat valentine....Kayak
dongeng aja..."Ledek Gabriel...
Cakka hanya terdiam dan tak
berkutik entah apa yang ada dipikirannya sekarang... Sehingga membuat ke3
sahabatnya itu aneh melihatnya...
>>>>>>>>>>>>>>>>
Cakka duduk menatap seribu bintang
dilangit dibawah teras kamarnya... Jam sudah menunjukan pukul 18:45 ... Jam
19:00 dia harus pergi ke acara Girls Formal Tapi tak sedikitpun ada persiapan
Cakka untuk pergi ke Acara Girls Formal tersebut...
Sebenarnya apa yang Cakka
pikirkan?
Apalagi kalau bukan kenangannya
tentang hari kasih sayang waktu kecil... Ketika dia bertemu dengan seorang
gadis kecil yang tak sengaja bolanya mengenai kepala gadis itu... sampai dia
terakhir menemukan Gadis itu dihari kasih sayang sedang berhujan-hujanan...
Itulah terakhir kali dia melihat
sosok Gadis kecil itu...
Dan kini ada seorang gadis cantik
datang menghampirinya setahun yang lalu... Dan mengatakan bahwa dialah sang
gadis kecil tersebut lewat kalung yang dia tunjukan kepada Cakka...
Tapi entah mengapa hati kecil
Cakka menolak Gadis itu... Dia tak merasakan aura Gadis kecil itu dia dalam
Gadis cantik itu... Perbedaan! Itu saja yang dia rasakan... Apa karena selama
beberapa tahun mereka tak bertemu menyebabkan perbedaan itu?
Entahlah!
Lama memikirkan hal tersebut
tiba-tiba sosok Gadis yang mengenakan baju putih seperti seragam... Yang Ia
temukan sedang duduk disebuah bangku tak jauh dari tempat mobilnya mogok..
Muncul dibenaknya...
- Flashback on -
Cakka sedang mengendarai motornya dengan kecepatan ekstra penuh... Dia
telat bangun seharusnya jam segini dia sudah berada dirumah Obiet untuk
mengerjakan tugasnya...
Tapi ditengah jalan mobilnya mogok...
" Sial..."Umpat Cakka...
Diapun berjalan ingin mencari bengkel terdekat... Tapi nihil...
Kemudian dia melihat seorang gadis sedang duduk disebuah bangku...
Cakka segera menghampirinya... Dia terlihat sedang menangis sambil memainkan
ballpointnya diatas sebuah buku... Sepertinya ia sedang menuliskan sesuatu...
" Hei... Boleh aku duduk disampingmu?"Tanya Cakka
Dia hanya mengangguk sambil terus menulis... Ntah apa dia melihat Gadis
kecil itu sama seperti Gadis yang sekarang ini disampingnya...
" Kau suka menulis?"Tanya Cakka
" Sangat..." Jawabnya...
Tiba-tiba ada suara sirene ambulans yang membuatnya kaget...
Lalu berlari meninggalkan Cakka...
" Hei kalau boleh tahu siapa namamu?"Tanya Cakka
Gadis itu berbalik dan mengucapkan sebuah nama...
" Oik..." Jawabnya lalu pergi...
Cakkapun ikut Pergi dari situ dan sampai Ia lupa kalau ia harus segera
pergi kerumah Obiet...
Akhirnya Cakka memutuskan untuk berlari sampai kerumah Obiet...
- Flashback off -
' Tok...tok...tok...' Pintu kamar
Cakka diketuk...
" Cakka, buka pintu.. ini
Bunda sayang..."
Cakka melangkahkan kakinya bukan
menuju pintu untuk membukanya tapi malah menuju tempat tidur lalu mengambil
selimut dan menutupi dirinya dengan selimut tersebut...
" Cakka...." Panggil
bundanya lagi...
Dan Bunda akhirnya mengambil
inisiatif untuk membuka pintu kamar Cakka yang ternyata tidak dikunci...
Ia melihat anaknya diatas ranjang
yang berbungkuskan selimut...
" Cakka kenapa? Cakka
sakit?"Tanya Bundanya khawatir...
" Gak sakit Bun... Cakka cuma
gak enak badan aja kok Bun"
" Oh... Bunda cuma mau kasih
tahu... Ada Ify dibawah... Katanya kalian mau ke Girls Formal... Tapi kamu kok
belum siap-siap... Ya cuma kalau Cakka gak enak badan gak apa-apa deh biar
bunda bilang sama Ify... Kasian juga sih dia udah nunggu kamu..."
" Aku gak mau pergi
Bun..."Kata Cakka
Bundapun keluar dari kamar
Cakka... Tak beberapa lama kemudian seorang Gadis dengan gaun berwarna pink
masuk kedalam kamar Cakka...
" Cakka... Kamu gak apa-apa
kan?" Tanya Gadis itu...
" Aku gak apa-apa kok Fy...
Cuma lagi ga enak badan... Kalau mau pergi ... Pergi aja sendiri cari pasangan
lain" Kata Cakka
" Gak... Aku gak akan pergi
Cakka... Aku akan disini nemenin kamu... "
Cakka terdiam.... Dia membiarkan
Ify menemaninya disini...
" Fy... aku boleh tanya sama
kamu gak?"
" Ya..."
" Kamu suka menulis
puisi-puisi gitu gak?"
" Hahahaha... Pertanyaan kamu
aneh deh Cakka... Emang kenapa?"
" Ya gak cuma nanya aja...
Siapa tahu gitu... Hmm... Soalnya ...mm... Aku liat ada lomba mengarang puisi
disalah satu majalah..." Bohong Cakka...
" Gak... Aku gak pandai
merangkai kata..." Kata Ify...
Jawaban Ify tentu membuat Cakka
aneh...
Key sampe sini dulu masih banyak proyek gagal lainnya lagi di dalam laptop tapinya males ubek-ubek lagi -_- nanti deh, kayaknya saking banyaknya saya jadi bingung sendiri ._.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar