Sabtu, 16 Agustus 2014

Former fanfict writer?


 
Dear kamu semua yang membaca ini,
Pernah baca kata-kata itu di akun wattpad saya? Ada yang merasa aneh dengan ‘former fanfict writer’ yang saya tuliskan di akun wattpad saya? Yaps, sejujurnya semenjak saya menuliskan kata-kata itu di akun wattpad saya. Saya benar-benar merasa kalau saya memang sudah bukan penulis ff lagi. Karena jika pun saya menulis menggunakan karakter ff, saya aslinya tidak menulis pake nama mereka. Itu hasil replace all menggunakan nama mereka. Hehehe. Awalnya, saya masih ragu dan mencoba menulis pake ff lagi. Tapi selalu buntu, ‘nyawa’ yang dulu pernah ada di dalam imajinasi saya seakan menguar begitu saja. Ya, begitu saja.
Saya tahu, jika saya menggunakan nama-nama mereka ke dalam imajinasi liar saya. Itu mempunyai copyright masing-masing. Ada yang mungkin nggak peduli, ada yang mengizinkan asalkan dengan aturan tertentu adapun yang tidak menyukainya dan mencemoohnya sebagai ‘fantasi’ belaka. Whatever! Apapun itu, saya menyadari kalau cerita saya tetap memakai nama mereka, cerita saya tidak akan berkembang.
Imajinasi saya juga, berbeda jauh dengan kepribadian mereka masing-masing. Sangat berbeda. Saya tahu, Cakka yang sering saya pakai untuk karakter lelaki saya, sama sekali bukan seorang lelaki yang menyukai cewek lugu, polos yang bahkan kudet dengan tren yang ada. Pada kenyataannya, mungkin ia lebih menyukai cewek yang dewasa, seksi dan up to date dengan tren yang ada. Juga bukan sama sekali cowok yang badboy dengan banyak selingkuhan namun bakal setia jika pada gadis manis yang apa adanya. Mungkin, dia tipe yang setia pada satu gadis tanpa selingkuhan yang menyukai gadis cantik dengan polesan make-up. Sikap Cakka ‘pada kenyataan’ yang moody juga semakin menghancurkan ‘nyawa’ yang sudah lama bersemayam di dalam nama itu. Saya juga tahu, Oik yang sering saya pakai untuk karakter perempuan saya saya, sama sekali bukan seorang gadis yang lugu, polos dan kudet dengan tren yang ada. Pada kenyataannya, mungkin ia adalah cewek yang juga suka mengikuti tren, kadang berpenampilan terbuka juga dan nggak selugu dan polos seperti dalam bayangan saya. Juga bukan sama sekali cewek yang goodgirl dan masih asing dengan yang namanya pacaran. Mungkin dia tipe yang udah sering pacaran bahkan show the world about her relationship. Whatever they are now! It is yours. I’m not jealous of. Just be yourself. Saya malah nggak mau dengan karakter-karakter ‘fiksi’ yang saya buat tentang kalian malah membuat orang-orang di sekitar berharap lebih tentang kalian. Hi guys it’s a fiction.
Maka dari pada saya dikatakan terbuai dengan yang katanya fantasi belaka sama orang-orang yang terlibat di dalam karakter cerita saya. Mending saya menciptakan karakter sendiri yang copyright-nya di tangan pribadi saya sendiri. Jika mereka mengingikan kebebasan tanpa FANTASI! SAYA JUSTRU MENGINGINKAN KEBEBASAN DENGAN FANTASI! Jadi jika bertolak belakang, saya akan mundur menggunakan nama kalian.
Hei... sebelum menulis ini, mood menulis saya hancur memikirkan beberapa hal di atas. Maka dari itu saya vakum menulis untuk beberapa saat ini. Maaf buat teman-teman yang menunggu tulisan saya. Saya tetap menulis, tapi tidak dipublikasikan untuk sementara waktu. Saya mau ketenangan sebentar.
 Buruknya, lewat tulisan ini, saya akan berhenti menulis fanfiksi. Maaf buat teman-teman CF yang menunggu lanjutan cerita mereka. Mungkin cerita yang memakai nama-nama yang bersangkutan tidak akan saya lanjutkan. Apalagi cerita yang memakai ruang lingkup besar di sekitar mereka atau yang terlalu mengusik kehidupan pribadi mereka. Walaupun begitu I still thank to ‘em. Makasih buat pengalaman menulis yang menyenangkan dengan meminjam nama-nama kalian. Makasih jugaa buat yang sudah membaca karya saya dari tahun 2009-2014.
Berat rasanya, tapi... saya tidak mau karya saya dianggap kacangan oleh segelintir orang yang menganggap fantasi itu omong kosong. Kalian bisa berkata seperti itu, karena kalian mungkin mencintai musik. Jika saya mengatakan musik itu omong kosong tentu kalian akan membantahnya habis-habisan, bukan? Sayangnya, saya juga mencintai musik. Jadi, sama seperti music speaks the soul. Menurutku, Fantasy speaks the hidden feel. Mungkin, menurut kalian saya salah tanggapan? Tapi begitulah kenyataannya, saya merasa direndahkan dengan itu semua. Mungkin itu terlalu childish? Whatever! Saya hanya seseorang yang mau bebas menulis tanpa aturan yang terlalu mengikat. Apapun itu, biarkan fantasilah yang memainkan perannya sambil menunggu tanggal 18 Agustus. Karena.. 18 Agustus bakalan spesial! Tahu nggak kenapa? Pasti tahu dong.
Pasti!
Karena..
...
...
TAYLOR SWIFT BAKAL NGADAIN LIVE STREAM MEMBAHAS SOAL SINGLE/ALBUM BARUNYA WHUAAA... SO EXCITED! (Walaupun sedih kejayaan RED bakalan berakhir dengan itu :’)
Semoga di album ini menambah inspirasi buat saya lagi... #plak hahaha.
OKE BYE!

Salam cinta,
Fhily.