'drrrrrttt....drrrrtttt....' Hpku bergetar sengaja ku silent... Karena aku memang tak suka dengan bunyi-bunyi yang mengganggu telingaku...
Apalagi kalau malam hari seperti ini.... Aku paling tak suka...
Kumelihat screen HPku pukul 00:18...
Segera ku buka sebuah pesan masuk tersebut....
From : Dekka
^Kak... Bukain pintu dong aku diluar baru pulang^
What? Cakka baru pulang.... Dengan gontai aku melangkahkan kakiku menuju pintu...
Aku takut membangunkan Om Tunggul... Aku takut juga kalau Cakka dimarahi lagi seperti yang dulu...
Walau aku memang bukan siapa-siapa dirumah ini tapi..... Cakka sudah kuanggap seperti adikku sendiri...
Aku segera mengambil kunci dan pelan-pelan membuka pintu...
Tampak Cakka yang urak-urakan masuk...
"Cakka... Kamu dari mana?"Tanyaku pelan...
"Aku? Nungguin Pacarku lah..."
"Tunggu pacar kamu yang mana? Pacarmu kan banyak... Aren? Shilla? Zahra? Ify? Acha.. Siapa lagi yah?" Tanyaku mengingat-ingat seluruh nama-nama Pacar Cakka yang dia kenalkan padaku...Seperti mengabsen satu per satu... Sangking banyaknya otakku tak mampu mengingatnya satu per satu... Ckckckck... Dasar ABG!!
"Bukan kak... Nanti aku ceritain... Tapi jangan disini... Kalau Ayah tahu bisa berabe... Dikamar aku aja yah...."Katanya sambil melepas jaketnya...
Aku menutup kembali pintunya...
Dan menatapnya aneh...
"Tenang aja kak... Aku gak punya niat buruk...haha... Ntar Mas El marah sama aku kalau ngapa-ngapain kakak...hehehe"
Aku menonyor kepala Cakka...
Kamipun berjalan ke kamar Cakka yang terletak dilantai 2 tepat disebelah kamar El... Aku menengok sebentar ke Kamar yang didepannya bertuliskan... 'Elang...'
"Kenapa kak? Kangen mas El yah?"Cakka menghentikan langkahnya...
Aku mengangguk pelan...
"Sabar ya kak..."Katanya sambil membuka pintu kamarnya pelan...
Lalu mengajakku masuk... Aku masuk kedalam... Kamarnya berwarna putih polos tertata rapi tidak seperti kamar anak cowok lain yang berantakan... Kamar Cakka terlihat rapi... Disudut kamar ada berbagai macam gitar dan disudut lainnya ada juga beberapa bola basket....
Aku duduk disofa kecil yang ada disitu... Sedangkan Cakka segera berbaring di ranjangnya tanpa melepas sepatunya...
"Dekka... Katanya tadi mau cerita..."Tagihku...
Dia menghela nafas...
"Kakak mau tahu kenapa aku sekarang jadi Playboy...? Kakak mau tahu siapa yang sering menyebabkan aku pulang larut malam?"
Aku mengangguk...
"Jadi begini kak... Aku sebelum jadi Playboy... Aku punya pacar kak... Namanya Oik... Dia gak cuma cantik dia juga baik hati... Bahkan sangat care terhadap aku... Aku dan Oik pacaran sejak masih SMP.. Tapi semenjak masuk SMA... Aku lost contact sama dia... Aku SMS gak pernah dibalas... Aku telepon gak pernah diangkat bahkan nomornya gak aktif... Aku samperin kerumahnya... Tapi katanya Oik sudah gak tinggal dirumah itu lagi... aku merasa Oik tega sama aku... Dia ninggalin aku tanpa kabar sedikitpun... Dia anggap apa aku 3 tahun pacaran dengannya... Sampai aku frustasi dan memutuskan untuk melupakan Oik ya dengan ikut berbagai ekskul... Aku jadi populer disekolah... Dan banyak cewek yang dengan sendirinya datang menemui aku... Makanya aku jadi Playboy... Sebenarnya dilubuk hatiku yang paling dalam aku juga tak mau ada pada keadaan seperti ini kak... Tapi... Oik...arrrrgggh" Cakka terlihat frustasi saat menceritakan semua itu...
Tak kusangka Cakka yang aku anggap adikku sendiri yang paling cool punya masalah seperti ini...
Aku mengangguk-angguk tanda mengerti dan ikut prihatin dengan semuanya... Cakka melanjutkan ceritanya...
"Tapi baru belakangan ini aku tahu kalau Oik ternyata gak meninggalkan aku... Bahkan dia masih setia... Cuma Dia ternyata sedang koma dirumah sakit karena penyakitnya yang ganas... Dia terkena penyakit Lever... Dan sudah hampir 1 tahun dia tak sadarkan diri... Aku baru tahu ini dari Kakaknya... Sebenarnya Kakaknya itu tidak mau menceritakan ini karena diminta Oik... Tapi dia akhirnya menemuiku dan menceritakannya... Karena kasihan melihat Oik yang hidupnya dibantu dengan alat... Aku meminta Kakaknya itu mengantarkanku ke rs... Kulihat Oik didalam.. Miris banget hatiku... Kenapa aku bilang Oik masih setia? Karena dia masih memakai kalung kesetiaan pemberianku kak... Aku nyesel banget kak telah ngekhianatin dia... Sebagai gantinya.. Aku tiap hari menemuinya di rs berharap suatu hari dia akan sadar..."
Cakka menceritakannya dengan miris airmata mengalir dipipinya sepertinya sudah tak tertahankan... Cakka sosok cowok ABG yang baru ku kenal sekitar 6 bulan lalu... Dimataku Cakka adalah cowok yang keren, tajir, cool, ganteng dan tak punya beban sedikitpun walaupun punya cewek yang seabrek banyaknya... Ternyata rapuh juga karena masalah seperti ini...
Cakka yang duduk diranjangnya... Sambil menyalahkan dirinya sendiri...
Aku mendekatinya dan memeluknya membelai rambutnya...
"Cakka... Kakak tahu masalah kamu memang berat... Tapi cobalah dewasa... Lakukan yang menurutmu baik... Tapi harus berasal dari sini..."Kataku sambil menunjuk bagian dadanya dan melepaskan pelukan kami....
"Makasih Kak"
^-^-^-^-^-^-^-^-^-^-^-^-^
Aku sendiri dirumah... Om Tunggul sedang keluar kota... Cakka tentu saja sekolah... Dan Elang.. Dia sedang tidak di Indonesia... Dia kuliah diluar negeri...
Ditengah kesepian itu aku mengisinya dengan memberes-bereskan rumah... Kebetulan mbok ati sama Bi ijah sedang ke Pasar...
Jadi daripada gak ada kerjaan mendingan aku beres-beres...
Aku masuk kesebuah ruangan... Hmmm ini ruangan khusus keluarga sih... Yang bisa masuk disini cuma keluarga dan pembantu apabila ingin bersih-bersih selain itu tak ada satupun yang boleh masuk...
Lha? Aku...? Aku memang bukan keluarga sih.. Tapi Kata Om Tunggul aku bisa masuk kesini.. Toh sebentar lagi aku bakal jadi keluarga Nuraga.. Lha? Yap aku tunangan dengan Elang Putra Nuraga anaknya om Tunggul Dhewa Nuraga kakaknya Cakka Kawekas Nuraga... Udah ah.. Back to the Story...
Aku segera mengambil vacum cleaner dan membersihkan karpet... Tiba-tiba kakiku terantuk pada dua buah buku dibawah karpet sepertinya sengaja disembunyikan disini... Tidak... Bukan 2 buah buku lebih tepatnya 2 buah album foto... Hmmm...
Di album foto pertama tertulis 'Player'...
Aku membukanya ternyata ini foto-foto Pacar-Pacarnya Cakka ya yang dia kenalkan sama Gue... Sampe kelupaan nama-namanya...
Aku melihat foto seorang cewek Cantik...
Mengingat-ingat kembali deretan nama pacar Cakka yang dia kenalkan kepadaku...
Aren! Yap aku ingat namanya Aren... Kata Cakka dia peranakan filipina... Cantik tapi.....
^Flashback:On^
Aku dan elang menunggu Cakka yang dari tadi belum datang... Hari ini kita janjinya bakal double date...
Aku dan El menunggunya di PurpleGreen Cafe...
Tak lama kemudian Cakka datang membawa seorang Gadis...
Gadis Cantik dengan rambut sebahu serta berbehel...
"Weehh Cakka... Lama amat..."Kata El
"Maaf Mas Kena macet... Maaf ya Kak..."
"Gak apa-apa kok Dek.. Santai aja..."Jawabku..
"Wehh Cakka.. Bawa siapa lagi nih? Kok beda..."
Kulihat Cakka menginjak Kaki Elang... Elang menahannya kesakitan...
"Oh ya Kenalin ini Pacarku namanya Aren.. Ren kenalan sama Mas El dan TUNANGANNYA" Kata Cakka menekankan kata tunangannya... Elang manyun... Aku lagi-lagi terkikik...
"Aren"
Ucapnya saat berkenalan dengan kami...
Kamipun memesan makanan.. Setelah selesai makan kami nonton dibioskop...
Kulihat Aren terlihat Kikuk bersama Cakka... Cakka dengan santai mengandeng tangannya...
Kamipun masuk kedalam bioskop...
Aku dan aren duduk ditengah Cakka disamping Aren sedangkan Elang disampingku...
Aren pendiam dari tadi dia tak mengeluarkan satu katapun selain waktu berkenalan...
Disaat aku menonton aku mencoba mengajukan beberapa pertanyaan pada Aren tapi dia hanya menjawab dengan anggukan dan gelengan...
Hupfhh... Aneh...
Seusai Kami mengantar Aren pulang aku bertanya pada Cakka...
"Dekka... Kok Aren pendiam gitu yah... Gak asik nih diajak bicara malah mingkem..."
"Haha.., emang gitu kok orangnya..."
"Iya tumben nih Cakka mau sama orang yang kayak gitu... Gak berasa dia pacaran sama Patung kikuk banget..."Kata El masih dalam kemudinya...Cakka menonyor kepala El.
"Woyaaaa.... Maklum lah Mas... Cakka itu pacar pertamanya Aren jadi dia masih kikuk gitu namanya juga baru pertama kali..."Kata Cakka
"Ckckck... Baru pertama aja udah di 10-in kasian Aren kalau dia tahu bisa-bisa dia trauma pacaran..."Kata El
"Makanya jangan dikasih tahu..."
"Sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh jua..."
"Ah males ah mas El ga asik..." Kata Cakka lalu mengambil BBnya dan mengutak-atiknya...
Aku hanya bisa tertawa kecil melihat kedua kakak-beradik itu
^Flasback:Off^
Yap... Itulah Aren... Dia cantik tapi pendiam... Aku juga kasihan sih sama dia... Tega sekali si Cakka.... ckckck...
Akupun melanjutkan ke lembar berikutnya... Ada beberapa foto didalamnya....
Disebelah kiri foto seorang gadis cantik dan disebelah kanan foto Cakka bersama Gadis itu...
Aku mengingat-ingat kembali daftar nama pacar Cakka... Ya Dia Shilla... Dia cantik sekali... Hmm menurutku diantara semua pacar Cakka dia yang paling Cantik... Cuma menurutku dia terlalu dewasa buat Cakka dan aku 'agak' kurang srek sama dia... Kenapa?
^FlashBack:On^
Aku sedang duduk diruang tamu sambil membaca-baca sebuah majalah...
Yah seperti biasa aku sendiri dirumah... Sebenarnya gak sendiri ada Mbok Ati dan Bi Ijah serta Pak Mamat... Haha...
Nuraga's Family sedang keluar... Om Tunggul katanya sedang rapat makanya pulang telat.... Elang sedang ada Kuliah Tambahan makanya pulangnya agak malem.. Cakka belum pulang sekolah... Padahal ini sudah hampir jam 4 sore...
"Ting...tong...ting...tong..."Suara Bel rumah...
Aku segera meletakan majalah yang sedari tadi ku Baca diatas sofa...
Menuju pintu dan kubuka...
Kulihat seorang Gadis Cantik dengan kacamata hitam... Rambutnya agak curly... Tingginya semampai dan badannya bagus didepanku...
"Maaf mbak.. Cari siapa yah?"Tanyaku
"Aduh gak usah panggil gue mbak yah... Gue masih muda... Gue lebih muda dari lo kali... Kalau manggil mbak gue berasa tua..."
"Eh Ia maaf... Mau cari siapa yah?"
"Cakka udah pulang belum?"
"Belum... Kalau boleh tahu anda siapa yah?"
"Gue pacarnya Cakka... Lo siapa?"
Belum sempat aku menjawab Cakka tiba dengan Cagiva nya... dia langsung memarkir Cagiva digarasi lalu menghampiri kami...
"Hei Shill... Udah lama yah?" Tanya Cakka...
"Barusan Kok..."Kata Cewek itu yang tanpa basa-basi langsung cipika-cipiki dengan Cakka...
"Oh ya udah kenalan belum...Kak kenalin ini Shilla .. Pacarku..."Kata Cakka
aku menyalami Shilla dan berkenalan dengannya...
Kemudian kami masuk keruang tamu...
"Oh.. Aku buatin minum yah... Kalian mau minum apa?"Tanyaku
"Gak usah kak... kan bisa nyuruh Bi Ijah atau Mbok Ati..."
"Udah gak apa-apa kok... Biar aku aja... Mau minum apa Shill..."
"Hmm ... Aku Jus Jeruk aja... Tapi less sugar yah..."Katanya
Akupun segera melangkah kedapur membuatkan dua buah minuman untuk Cakka dan Shilla...
Setelah selesai aku mengantarnya...
Belum sempat aku memberikan minuman itu kepada mereka terdengar suara Shilla sedang bertanya-tanya kepada Cakka...
Akupun mendengarkannya sebelum membawa minuman itu kepada mereka...
"Cakka... Dia siapa sih kok tinggal disini... Setahu aku yang tinggal disini cuma kamu, ayahmu dan mas El..."
"Oh.. Dia tunangannya mas El... Emang kenapa?"
"Ya... Gak apa-apa sih.. Cuma heran aja.. Belum nikah udah serumah... Apa kata tetangga kamu nantinya..."
"Haha... Kata Orang gak usah dipikir... Lagipula orang tuanya lagi ke luar negeri juga... Jadi sementara dia tinggal disini... Toh suatu hari nanti dia akan menjadi keluarga ini... Kenapa tanya begitu? Kamu juga mau yah tinggal disini..."
Shilla tersenyum manja lalu memeluk Cakka... Akupun keluar dari persembunyian dan membawa minuman kepada mereka...
Setelah itu hpku bergetar lagi... 'drrrtttt...drrrtttt'
Di Screen muncul "Elang"
"Halo.... Kenapa El?"
"Oh... Oke... Aku pake mobilnya Cakka aja yah?"
"hmm.. Kamu didaerah mana?"
"Aku segera kesana tunggu aku..."
Aku mematikan sambungan teleponnya...
"Siapa kak??"Tanya Cakka
"Elang... Mobilnya mogok... Pinjam mobilmu yah dek.."
"Oke kak..."
"Kakak ganti baju dulu..."Kataku...
Aku segera melangkahkan kaki menuju kamarku setelah ganti baju aku hendak keluar menemui Cakka ingin mengambil kunci mobilnya....
Tapi pemandangan apa yang kulihat diruang tamu...
"Cakka ... Mana kunci mo....."Kata-kataku terhenti ketika melihat pemandangan didepanku... Cakka dan Shilla................ Ciuman...
Mereka yang menyadari keberadaan segera mengakhirinya...
Aku mengutuki diriku sendiri... Bodoh!
"Maaf aku ganggu yah... Dekka... Aku minta kunci mobilnya..."
Cakka melemparkan kunci mobil... Aku segera keluar dari situ... Kulihat Shilla menatapku dengan tatapan yang 'tidak mengenakan'...
Setelah menjemput Elang...
Kami pulang... Cakka baru selesai mandi... dan duduk bersama kami diruang tamu...
Sudah Tak ada Shilla...
"Shilla udah pulang Cakka?"Tanya El...
"Udah barusan...."
"Kamu ngapain sama Shilla tadi..."Tanya El...
"Biasalah Mas... Anak muda..."
"Agresif..."Kataku singkat...
"Hahaha... Gimana toh... Aku bawa pacarku yang pendiam dibilang Kikuk... Aku bawa yang gak bisa diam dibilang agresif..."
"Yah... Gak gitu juga kali Cakka..."Kata El...
Cakka Tak menghiraukannya... Dia malah duduk sambil asyik memainkan BBnya...
^FlashBack:Off^
Itulah sebabnya kenapa Aku kurang sreg sama Shilla... Dia agresif serta cara ngomongnya aku gak suka kata 'Lo-Gue' secara dirumah kami selalu menggunakan 'aku-kamu' kalau logue terkesan kurang sopan...
Kalau kayak dia mah Aku tega biarin Cakka nge 10-in dia... Mau nge1000-in juga aku dukung Cakka... #Pletak...
Aku meneruskan membuka Album foto...
Terlihat... Seorang foto cewek manis....
Lalu disebelah seperi biasa foto Cakka bersama cewek itu....
Oh ya aku ingat nama Ceweknya Ify... Nama paling gampang diantara Pacar-pacarnya Cakka...hehehe '.'v
Di foto kedua Cakka dan Cewek itu dinner... Haha... Aku ingat haha... Kayaknya ini yang waktu itu....
^FlashBack:On^
Aku dan Elang sedang berbelanja di Supermarket... Kebetulan kita lewat didepan sini sekalian belanja untuk keperluan dapur...hehehe... Memang sih itu sudah lumayan malam sekitar jam 9-an...
'drrrtttt....drrrtttt' hpku bergetar lagi....
Aku melihat hpku...
"Dekka Calling"
Akupun mengangkatnya...
"Hallo,,,kenapa Dekka...?"
"Mobil kamu bannya kempes kena paku yah....?hahaha"
"iya deh iya... Kamunya dimana?"
"Oke..aku dan El kesana..."
Telepon ditutup...
"El jemput Cakka yuk..."Kataku menarik El yang sedang asyik melihat barang-barang...
"Lha? Kenapa lagi dia..."
"Dia lagi dinner sama Pacarnya mau pulang ban mobilnya kempes... didekat situ gak ada bengkel katanya...."
"Kok dia ga telepon aku yah ... Malah telepon kamu..."
"hahaha...udah bukan saatnya cemburuan"
Aku dan El segera membayar belanjaan kami dan meluncur ke tempat Cakka...
Kami tiba ditempat Cakka... Kulihat Cakka dengan Jaket putih dan seorang cewek menggunakan Gaun hijau....
Kami turun...
"Mana mobil kamu?"Tanya Mas El setelah kami turun...
"Tuh..." Tunjuk Cakka...
"Emangnya kamu gak punya ban reserve yah?"Tanyaku
"Ada sih tapi aku kan gak tahu cara gantinya..."Kata Cakka sambil membentuk jarinya menjadi huruf 'V' ...
"Yaudah... Kamu bawa mobilku nanti Mas yang ganti mobilnya... Kasian tuh pacar kamu... Masa cantik-cantik begini dipinggir jalan..."Kata El...
"Aku temenin ya El..."Kataku...
"Gak usah kamu pulang sama Cakka aja... Jagain mobil aku... Nanti dia ngapa-ngapain mobilku lagi..."
"Ih... Mas El.. Gak percaya aja sama Cakka..."
"Udah... Cakka...yuk... Kasian Pacar kamu tuh..."Kataku menengahi Cakka dan Elang dan menarik Cakka...
Aku, Cakka dan Pacar Cakka masuk kedalam mobil... Aku duduk dibelakang Cakka dikemudi dan Pacarnya disebelahnya tentunya...
"Oh ya kak kenalin ini pacar Cakka...." Perasaan udah beberapa kali kata-kata ini dejavu ditelingaku...
"Ify..."
Katanya mengulurkan tangan... Sambil tersenyum ke arahku...
"Kalian tadi dari mana sih?"Tanyaku...
"Kita dinner sama keluarganya ify..."
"What?? Keluarganya Ify..."
Aku tertawa cekikan... Soalnya seorang 'Playboy' seperti Cakka berani juga bertemu dengan keluarganya Ify...ckckck...
"Tumben dekka.. Yang lain kok gak..." Oppss... Kelihatannya Cakka marah dengan kata-kataku barusan matanya melotot kearahku...
Ify menatapku heran...
"Gak kok becanda Fy.." kataku...
"Oh ya Fy... Kamu kenal sama Cakka dimana?"
"Dipensi...udah lama sih..."Katanya
Akupun asyik bercerita dengan Ify... Anaknya asyik diajak bicara... Gak se-pendiam Aren dan Gak se-Agresif Shilla...
Tapi baruku tahu juga kalau ify 2 tahun lebih tua dari Cakka...ckckck brondong ni yeh...
Padahal wajahnya tak kelihatan seperti itu.. Kupikir malah Shilla yang lebih tua dari Ify..hehehe... Akhirnya kami tiba dirumah Ify...
Rumah mewah berwarna Abu-abu dengan type neoklasik itulah rumah Ify...
Ify segera turun dan pamitan...
Aku dan Cakkapun melaju kerumah...
"Nah gitu dong Cakka kalau bawa cewek...Asyik tapi ga agresif"Kataku...
"Haha... Mau yang lebih asyik... Ntar deh masih banyak stock..."
"Ckckck.... Gila kamu dek... Ternyata brondong ni yeh..."
Cakka hanya tersenyum simpul menanggapi gurauanku terus didalam kemudinya...
Tak beberapa lama kemudian kami tiba dirumah
^FlashBack:Off^
Ify anaknya asyik diajak bicara... Mungkin karena faktor usia juga yang notabene hanya berbeda beberapa tahun denganku... Makanya kita bicaranya nyambung banget...
Cumanya tahulah Cakka jadi brondong deh...hahaha...
Aku melanjutkan membuka Album foto tersebut... Dihalaman 3 terdapat foto cewek cantik... Gayanya kelihatan dewasa.. disebelah kanan fotonya sendiri dan disebelah kiri fotonya berdua dengan Cakka...
Ini pacar Cakka yang bernama Zahra yah?...
Penampilannya memang lebih dewasa dari umurnya yang sepantaran Cakka... Tapi dia Cantik juga kok dan....
^FlashBack:On^
Aku melangkahkan Kakiku masuk kedalam rumah... Kumelihat Cagiva Cakka sudah terparkir di Garasi.. Itu artinya Cakka sudah pulang...
Ku buka pintu dan kulangkahkan kaki ke ruang tamu...
Seorang gadis duduk disofa... Gadis itu terlihat dewasa dari penampilannya...
"Selamat sore kak..."Sapanya
"Sore..."Kataku sambil menunjuknya dengan ekspresi yang aneh...
"Oh.. Aku Zahra kak... Aku nunggu Cakka katanya mau ganti baju dulu..."Katanya sambil mengulurkan tangan menyalamiku..
aku mengangguk...dan bersalaman dengannya.. Tak lama kemudian Cakka keluar dari kamarnya...
"Eh kakak udah pulang.... kak kenalan gih itu pacarnya Cakka..."Katanya
"Udah kenalan kok Dek..."Kataku...
"Oh ya Dek... Kakak ke belakang dulu... Mau masak Mbok ati dan Bi Ijah kan lagi pulang kampung... Jadi gak ada yang masak..."Kataku hendak berjalan menuju dapur...
"Tunggu kak... Aku boleh ikut masak?"Tanya Zahra...
Aku berbalik menatap Zahra dan Cakka...
"Oh iya kebetulan kak ... Aku ada latihan basket... Aku latihan dulu yah... Kan enak tuh pas balik udah ada makanan... Apalagi yang masak kakak ipar dan pacar tambah mantap..."kata Cakka
Aku mengangguk... Zahra mengikutiku dari belakang...
Kami menuju dapur dan mengutak-atik kulkas... Lalu mengambil beberapa bahan dan mulai memasak...
Zahra ternyata jago sekali masak... Aku jadi malu... Dia malah yang mengajariku beberapa resep makanan...
Kami terlibat acara masak yang menyenangkan...
Masakan telah siap... Kamipun mengaturnya dimeja makan... Sementara Cakka baru pulang latihan basket... Elang? Sudah ke Luar negeri waktu itu...
Om Tunggul? Ikut ngantar Elang ke luar negeri jadi dirumah cuma Aku, pak Mamat dan Cakka...
Setelah itu kami mulai makan... Masakan Zahra enak banget suerr ga boong...
Setelah itu Cakka dan Zahra jalan..
Aku tinggal dirumah... masa mau jadi obat nyamuk kalau ikut mereka...haha
^FlashBack:Off^
dan Zahra Jago Masak... Masakannya enak-enak lagi ...
Aku lanjut ke lembar berikutnya... Foto seorang gadis... Lagi yaiyalah.....
Namanya siapa yah? Hmmm... Pokoknya namanya sedikit mirip sama Cakka... Cha.. Cha... hmm... Acha.. Yah namanya Acha... Gadis ini ku ingat....
^FlashBack:On^
Aku sedang duduk diruang tamu....
Hari ini hujan lebat mengguyur....makanya aku tidak kemana-mana *biasanya juga dirumah*...Cakka datang membawa gitarnya sambil duduk memainkan gitar di sofa tak jauh dariku...
"Dekka... Pacar-pacar kamu kemana?"
"Ya dirumahnya lah? Kenapa nanya kak? Kangen yah sama mereka?"
"Yeeee.... Gak gitu juga..cuma kan biasanya tiap hari kamu bawa pacar-pacarmu itu kemari..."
"Tunggu aja bentar lagi pasti ada yang datang..."
'ting...tong..ting..tong..."Bel rumah berbunyi
Hujan-hujan gini siapa yang datang yah?
Aku melangkahkan kakiku menuju pintu... Lalu ku buka pintunya...
Seorang gadis basah kuyub habis hujan-hujanan...
Dia menggigil...
Aku segera mempersilahkan dia masuk walaupun aku tidak tahu dia siapa...
Tampaknya Cakka sangat kaget melihat Gadis yang kubawa masuk...
"Acha?Kenapa kamu basah kuyub begini...?"Tanya Cakka...
"Aku.... Aku...."Gadis yang bernama Acha itu mulai menangis...
Cakka memeluknya...
"Sudah... Kamu ganti baju dulu... Pake bajunya Kakak yah boleh kan Kak?"
"Boleh kok Dekka..."
Aku segera membawa Acha kekamarku... Setelah dia ganti baju kami tetap dikamar...
Tatapannya kosong... Sepertinya dia sedang frustasi... Aku ingin bertanya kepadanya... Tapi aku bingung mulai dari mana...
Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu... Sepertinya Cakka...
Aku membuka pintu dan benar Cakka langsung masuk dan duduk disebelah Acha...
"Cha... Kamu bobo aja disini... Jangan dulu mikirin masalah kamu... Yang penting istirahat dulu..."Kata Cakka sambil membelai rambutnya...
Acha menatap Cakka lalu mengangguk dan tidur diranjangku...
Cakka mengecup keningnya lalu menyelimutinya dan tak lama kemudian dia tertidur...
Aku dan Cakka keluar dari kamarku...
Dan berbincang-bincang diruang tamu...
"Dekka... Itu pacar kamu yah?"
"Belum kok..."
"Lha?"
"Ya... Belum... Berarti nanti..."Kata Cakka santai
"Kenapa dia dek... Kok kayak frustasi gitu..."
"Jadi gini kak... Orang tuanya cerai... Dia ikut mamanya tapi mamanya jarang dirumah... Pulang-pulang dia tak diperhatikan... Mamanya cuma pulang malam trus paginya keluar lagi sampe malem... Makanya dia kayak gitu..."
Aku hanya mengangguk-angguk...
"trus kenapa yah tadi dia basah-basahan gitu?"
Cakka hanya mengangkat kedua bahunya...
"Lebih baik gak usah ditanyakan kak nanti dia malah makin frustasi..."
Acha tidak pulang kerumahnya karena dia sudah tertidur sampai malam hari...
Lagipula diluar hujan... Jadi dia menginap dikamarku... Aku tidur dikamar elang...
Kan Elangnya sedang ke luar negeri...
Aku bangun pagi-pagi... Kulihat Cakka dan Acha sudah duduk dimeja makan sambil melahap roti...
Aku ikut bergabung dengan mereka...
Acha sudah tak se-kacau kemarin...
"Pagi semua..."Sapaku...
"Pagi balas mereka berdua..."
"Cha ... Kenalin deh Kakak ipar..."Katanya...
"Calon"Protesku...
"Hahaha...."Cakka tertawa...
"Acha..."
Acha menyalamiku dan tersenyum manis...
Kamipun melanjutkan makan...
Setelah itu Cakka dan Acha pergi entah kemana... Padahal hari ini hari minggu...
Yasudahlah
^FlashBack:Off^
Berarti Sekarang Acha sudah jadi pacar Cakka yah? Soalnya kata Cakka waktu itu kan Belom.... Haha Cakka...Cakka...
Aku melanjutkan Membuka Album... Banyak foto-foto Cewek seperti biasa... Aku ingat ada yang namanya Zevana, Gita, dan yang lain Aku tak mengenalnya alias belum dikenalkan Cakka...
Dasar Cakka! Dibelakang Album itu tertulis...
^Kapan permainan ini akan berakhir?^
Ckckckck...
Aku melihat Album foto yang satunya lagi... Tertulis ^Memories of You and Me^
Terlihat foto seorang gadis yang belum ku kenal .... Dan belum pernah aku lihat...
Difoto pertama ada namanya Oik Cahya Ramdlani...
Oh yah... Berarti ini Oik... yang Cakka ceritakan waktu itu... Kubuka lembar demi lembar album foto itu semuanya Foto Cakka dan Gadis yang bernama Oik itu...
Walau belum pernah bertemu dengan Gadis ini... Tapi entah mengapa aku senang melihatnya bersama Cakka...
Tak seperti pacar-pacar Cakka yang Cakka kenalkan dia... Kelihatan berbeda...
Dari matanya aku melihat sebuah ketulusan yang tidak kulihat dimata Pacar-pacar Cakka yang dia kenalkan kepadaku...
Aku ingin sekali bertemu dengan Gadis ini...
^-^-^-^-^-^-^-^-^-^-^
Setelah memarkirkan Cagivanya Cakka tergesa-gesa naik kekamarnya...
Tak lama kemudian dia keluar... Dia hanya mengganti seragamnya dan langsung keluar lagi...
"Cakka.... Mau kemana?"Tanyaku
"Oik kak... Dia kritis dirumah sakit... Aku harus kesana..."
"Aku ikut..."Kataku langsung memakai Jaket...
Cakka menatapku... Lalu mengangguk...
Kami berjalan ke Garasi.. Cakka men-starter Cagivanya.. Aku naik diboncengan Cagiva Cakka...
Kami melaju kesebuah rumah sakit...
Aku dan Cakka menyusuri koridor rumah sakit menuju ICU...
Kulihat sudah diluar ada seorang Cowok mungkin lebih tua sekitar 2 tahun dari Cakka...
"Kak Irsyad... Gimana Oik?"Tanyanya...
"Masih kritis didalam..."Jawab Cowok yang dipanggil Irsyad itu...terlihat kacau dari wajahnya...
"Aku boleh masuk kak...?"Tanya Cakka
Irsyad mengangguk...
"Dekka... Aku ikut..."Ucapku...
"Kakak tunggu sini aja..."
"Tapi Cakka... Aku ingin kenalan sama Oik..."Aku memasang tampang innocent...
Cakka menatapku lagi lalu mengangguk...
Kami masuk kedalam menggunakan masker dan pakaian steril berwarna biru...
Didalam terbaring seorang Gadis disana menggunakan berbagai peralatan medis...
Aku terpatung didekat pintu masuk sedangkan Cakka datang mendekat kepadanya dan duduk dikursi tepat disamping ranjangnya...
Cakka kemudian memegang tangannya dan mengecup tangan itu...
Perlahan aku mendekat... Kulihat Cakka mengeluarkan airmata...
Kali ini aku melihat sebuah ketulusan dari seorang 'Playbloy' seperti Cakka...
"Oik... Aku yakin kamu bisa sembuh... Aku selalu sayang kamu... Ku mohon bertahanlah... Aku janji sama kamu... Aku akan merubah semuanya... Aku gak akan mengkhianati kamu..."Ucap Cakka
Aku merasakan sesuatu yang beda... yang merubah Cakka ketika bersama dengan Gadis ini... Seperti Ion positif yang mengalir dari gadis ini dan disalurkan pada Cakka...
Tak lama kemudian Irsyad ikut masuk...
Dia datang menghampiri Cakka...
"Cakka... kita tak boleh berada lama disini..." katanya sambil menepuk bahu Cakka...
"Tapi Kak.. Aku mau menemani Oik disini.."
"Ayolah Cakka... sebentar lagi dokter datang akan memeriksa Oik..."
Cakka Akhirnya bangkit... Mengecup kening Oik....
"Oik aku pergi dulu,,, aku janji akan kembali... Kamu pasti bisa sembuh..."Kata Cakka...
Irsyad sudah melangkahkan Kakinya... Cakka mengekor... Aku masih diam menatap Oik... Dalam hatiku berkata 'Oik... Kamu pasti bisa' tersenyum simpul...
Lalu aku mengikuti langkah Cakka dan Irsyad keluar dari ruang ICU itu...
^-^-^-^-^-^-^-^-^-^-^-^-^
"Kak Temenin Aku..." Kata Cakka menarikku yang sedang asyik bermimpi dikamarku...
"Kemana Cakka...?"
"Udah nanti aku jelasin..."
Aku mengambil Jaket lalu keluar bersama Cakka menuju Honda Swiftnya...
Aku Lalu duduk disamping kemudi....
Cakka segera menyalakan mobilnya... Kamipun melaju entah kemana... Cakka belum menjelaskannya...
"Cakka... Sebenarnya kita mau kemana?"
"Mau mutusin pacar-pacarku satu-satu...."Kata Cakka...
"Wihhh...gila.... Semuanya mau diputusin hari ini?"
Cakka mengangguk mantap lalu menyerahkan BBnya kepadaku...
"Buat apa ini Dekka?"
"Minta tolong sms Shilla... Janjian gitu disuatu tempat... Trus sms Ify... Abis itu sms Zahra... Trus sms Zevana... Sms Gita pokoknya sms semua cewek yg ada digrup kontak player tuh... Atur janjinya..."Kata Cakka enteng...
Aku cengo....
"Hah?"
"Udah kak Cepat bantuin aku... Kalau aren sama Acha... Aku samperin kerumahnya aja... Buruan... Ini kita otw ke rumah aren...nanti akhirnya kerumah Acha..."Katanya...
Dengan terpaksa aku mulai sms 1 per satu pacar-pacar Cakka itu...
To : Shilla; Zahra; Zevana; Gita; Ify; Silvia; Nadya; Sivia
^Hei.. Ketemuan yuk? Boleh gak?^
tak lama kemudian balasan sms dari Shilla...
From: Shilla
Boleh... Dimana Beb? Jam berapa?
To : Shilla
^Di cafe red and white jam 10...^
ada sms lagi
From : Ify
Dimana? kapan?
From : Zahra
Boleh :) skrg yah? Aku ga bisa soalnya lagi nemenin mama belanja...
To : Ify
^sebentar jam 11 ditaman kota...^
To : Zahra
^sebentar kok jam 12 di TA...^
From : Nadya
tumben ngajak ketemuan..haha.. Dimana?skrg yah?
To : Nadya
^emang gak boleh yah ngajak ketemuan? Gak sebentar jam 1 siang... Di restorant jepang^
setelah itu pacar-pacar Cakka yang lain ikut membalas dan aku mengatur semua beda 1 jam ketemuannya... Biar irit waktu...hahaha
"Udah nih Cakka..." Kataku menyerahkan BBnya...
"Terima kasih kakak Cantik..."Kata Cakka sambil mengacak rambutku
"Sama-sama adek jelek"kataku sambil memeletkan lidah...
Kami tiba disebuah rumah yang lumayan besar ini rumahnya Aren sepertinya...
Cakka keluar aku tentu saja tunggu didalam mobil...
Cakka masuk kedalam rumah itu...
sekitar setengah jam kemudian Cakka keluar dan langsung masuk kedalam mobil itu...
"Gimana?"Tanyaku...
"Udah.. Beres..."
"Aku kasihan Aren..."
"Udah gak apa-apa kok dia nerima aja... Udah kak... Skrg kita lanjut kemana?"Kata Cakka
"ke tempat Shilla... Di Red and White cafe..."
Kamipun segera meluncur... Ke red and white cafe... Tak sampai 10 menit kami tiba ditempat tujuan...
"Kak mau ikut?"Tawar Cakka padaku
"ah ogah..."Tolakku...
Cakka tersenyum lalu keluar dari mobil dan masuk kedalam Cafe itu...
Karena cafe itu menggunakan kaca jadi tentu pemandangannya terlihat dari Luar...
Shilla cantik sekali... Cakka datang menghampirinya... Mereka langsung cipika-cipiki.. Setelah itu terlibat pembicaraan serius...
Sesekali Cakka menjelaskan sesuatu pada Shilla... Entah apa yang dijelaskan...
Shilla kelihatan agak kurang terima dengan penjelasan Cakka...
Sesekali dia memegang tangan Cakka tapi Cakka menepisnya...
Sekitar 45 menit terlibat pembicaraan dengan Shilla... Cakka keluar dikejar oleh Shilla...
Shilla meraih tangan Cakka sekali lagi tetapi ditepisnya...
Kemudian Cakka masuk kedalam mobil lalu ditutup mobilnya dengan kasar... Shilla mengetok-getok Jendela mobil Cakka...
Cakka tak menghiraukan dia menyalakan mobil...
"Cakka... Kasian tuh..."Kataku...
Akhirnya dia menurunkan kaca jendelanya...
"Udah jelas kan Shilla?"
"Belum Cakka... Aku masih sayang kamu...."
"Sayang? Trus yang kemarin jalan sama kamu itu siapa?"
"Yang mana Cakka? Aku benar-benar gak tahu..."
"Cowok tinggi itu... Kemarin aku liat kamu boncengan sama dia trus ke cafe ini..."
Shilla terdiam...
"Benar kan? Udah Shill..."
"Tapi Cak... Aku dan Riko..."
"Udahlah..."
Kata Cakka menutup kaca jendela mobilnya dan kamipun pergi dari situ....
"Udah kak lanjut aja... Sekarang kemana?"
"Tapi aku takut kamu masih ke bawa emosi..."
"udah gak akan... Cepetan kita gak punya waktu lama"
"Ke Taman Kota... Ify nunggu disana..."
Hanya 5 menit kami telah tiba disana... Red and White Cafe dengan taman kota jaraknya memang dekat...
Cakka hendak turun...
"Cakka... Kakak ikut... Kakak takut kamu masih terbawa emosi...kasihan Ify nantinya.. Soalnya dia baik sama aku"
"Gak usah kak... Yakin aja aku gak bakal ngapa-ngapain Ify"
Cakkapun turun dari mobil...
Aku menunggunya sambil memutar lagu-lagu di iPod yang ku bawa...
Sekitar 35menit kemudian... Cakka datang bersama Ify... Ify duduk dibelakang...
Cakka masuk lalu duduk dikemudi...
Aku heran... Sepertinya mereka menyadari keherananku...
Ify segera angkat suara...
"Biarpun udah jadi Mantan gak boleh nebeng pulang yah..."Katanya..
Aku tertawa kecil... "Boleh kok..."
Ckckck... Ify dewasa sekali... Walaupun aku tahu dari pancaran matanya ada kekecewaan yang mendalam...
Kami mengantar Ify kerumahnya setelah itu menuju TA menemui Zahra...
Aku ikut turun tapi gak ikut Cakka...
Sekalian refreshing... Kamipun berpisah...
Aku melihat-lihat banyak yang menarik mata... Tapi aku harus belajar berhemat...
Sekitar 20 menit berputar-putar... Tiba-tiba mataku tertarik pada sesuatu... Apa itu?
Sosok seorang cowok yang sepertinya sangat ku kenal... Elang?
Apa benar itu Elang? Soalnya aku hanya melihat sekilas dan dari belakang...
Aku terus mengikuti sosok Cowok yang mirip dengan Elang atau bahkan (mungkin) Elang...
Dia masuk kesebuah rumah makan...
Lalu duduk... Disana terlihat seorang cewek yang seumuran denganku duduk...
Mereka cipika-cipiki... Lalu tertawa mesra...
'Deg' hatiku sakit seperti diiris-iris...
Sebuah tangan memegang pundakku...
"Cakka?"
"Ngapain kak disini?"
"Aku seperti liat Elang..."
"eh... Ma..masa... Ga,ga mungkin kak... Salah liat kali..."Kata Cakka..
"Udah yuk pulang..."
"Zahra?"Tanyaku...
Cakka menunjuk seorang Gadis tak jauh dari situ... Duduk dibangku...
"Zah..."Aku mendekati Zahra lalu duduk disampingnya... Kelihatannya matanya berkaca-kaca...
Aku memeluknya dia membalas pelukanku...
"Kamu gak apa-apa kan?"
Zahra melepaskan pelukanku lalu mengangguk dan menghapus airmatanya...
"Maafin Cakka yah... Oh yah.. Walau kamu sudah bukan pacarnya Cakka kita bisa masak bersama kan?"
"Tentu saja..."Ucap Zahra tersenyum...
Aku dan Cakka kemudian menuju parkiran mengambil mobil... Habis ini kita harus ke restoran Jepang... Nadya menunggu...
Aku belum pernah bertemu dengan Nadya sih... Kata Cakka dia juga baru sebulan berpacaran dengan Nadya...
Aku masih kepikiran tentang orang yang mungkin elang dan cewek tadi semua masih terekam didalam memoriku...
Cakka sepertinya sadar dengan keresahanku... Dia mencoba mengalihkan suasana... Yah setidaknya aku tenang sementara waktu...
Seperti biasa... Aku menunggu dimobil... Kulihat seorang cewek cantik baru ingin masuk kedalam resto itu... Sepertinya itu Nadya... Dia cantik... Mirip Shilla cuma bedanya Shilla agak lebih tinggi dari dia...
Setelah itu mereka masuk bersama kedalam restoran...
Setengah jam lebih aku menunggu sambil memikirkan orang yang mungkin elang itu...
Cakka datang langsung masuk...
"Beres kak... Kemana lagi...?"
Aku menyebutkan lagi satu per satu tempat janjian Cakka...
Setelah semuanya beres... Terakhir kita harus kerumah Acha...
Menurutku ini saat yang paling berat bagi Cakka... Karena Acha... aku khawatir dengan keadaan Acha...
Kami tiba disebuah rumah... Pagarnya dibuka oleh satpam...
Kami turun disebuah rumah yang mewah...
Baru saja kami turun...
Seorang wanita paruhbaya datang menghampiri kami...
"Den Cakka... Non Acha den..."
"Acha kenapa Bi?"
"Acha pingsan Den... Tadi sempat demam... Pas liat Tuan datang kemari dan bertengkar dengan Nyonya lagi..."
"Apa? emangnya tante kemana?"
"Nyonya abis bertengkar langsung pergi begitu aja..."
"Yasudah... Ayo bawa Acha kemobilku... Kita bawa kerumah sakit..."Ucap Cakka...
Kamipun melangkah masuk... Terlihat seorang gadis terkulai lemah dengan wajahnya yang pucat didekat ruang tamu...
Aku dan Cakka mengangkat Acha menuju ke mobil... Lalu kamipun melaju kerumah sakit... Acha segera dilarikan keruang emergency...
Aku dan Cakka menunggu diluar...
"Aku jadi gak tega Kak... Mutusin Acha disaat-saat seperti ini..."
Aku tersenyum....
"Lakukan yang terbaik..."Kataku...
Tak lama kemudian dokter yang menangani Acha keluar dari ruangan itu...
"Acha gimana keadaannya dok?"Tanya Cakka
"Anda keluarganya...?"
"Bu..." Pembicaraan Cakka aku potong...
"Saya Kakaknya Dok..."
"Oh anda kakaknya... Acha tak apa-apa dia hanya shock dan frustasi perlu ketenangan... Biarkan dia dirawat disini dulu... Kami akan segera memindahkannya keruang rawat inap..."
aku mengangguk... Tak lama kemudian Acha yang tak sadar dikeluarkan dari ruang emergency keruang rawat inap...
"Cakka... Aku ingin melihat Oik..."Kataku...
"Aku ikut...."
"Kamu tunggu Acha saja...."
"Gak pokoknya Aku ikut Acha biar kusuruh suster menjaganya..."
Aku dan Cakka keluar dari ruangan itu seperti biasa menuju ICU...
Kami mendengar samar-samar pembicaraan irsyad dan dokter disitu...
"Begini... Jadi jika Oik tidak segera mendapatkan donor hati dengan segera kami mohon maaf... Kami akan mencabut semua peralatan medis... Karena Oik tak mungkin bertahan lagi...."
"Apa tak ada cara lain?"
Dokter mengangguk...
"Sekarang silahkan tanda-tangan disini tanda persetujuan..."
Irsyad baru saja ingin menandatangani tiba-tiba.. Brakk....
Cakka mendobrak pintu ICU...
Aku ikut kaget...
"Syad..... Pikir baik-baik.... Aku gak mau kehilangan Oik..."Ucap Cakka dengan nada tinggi...
"Aku juga Cakka... Tapi mau gimana lagi...hatiku saja tak cocok..."Ucap Irsyad lemah...
"Lihat saja... Aku pasti mendapatkan donor hati itu!"Cakka berlari meninggalkan kami semua...
Dokter dan Irsyad keluar dari ruangan itu...
Aku masih terpatung di ICU...
Hatiku tergerak melihat Oik...
Gadis itu..........
^-^-^-^-^-^-^-^-^-^-^-^
Setelah menunggu Cakka sekian lama... Dia kembali dengan wajah yang kacau lalu mengajakku pulang...
Aku dan Cakka pulang...
Kami masuk kedalam rumah... tiba-tiba seseorang memelukku dari belakang...
Elang? Aku kaget...
Hatiku dagdigdug elang ada? Jangan-jangan yang tadi siangku lihat benar-benar elang...
Cakka menatap Masnya itu dengan tatapan penuh arti... Tatapan ganas.... Entah apa yang terjadi...
"Elang?"
"Kamu gak kangen sama aku?"
"Kangen kok..."Kataku datar...
Perasaanku beda dekat dengan elang yang sekarang dan elang sebelumnya padahal baru 4bulan tak bertemu...
"Ayo anak-anak makan malam...."Kata Om Tunggul....
"Eh Om juga ada ternyata..."Kataku
"Ayo... Kita kan tak pernah makan keluarga bareng kan?"Kata Om Tunggul...
Kamipun makan malam bersama terlihat Cakka tak tenang... Aku juga tampak aneh memikirkan hal yang tadi...
Pokoknya malam ini entah mengapa adalah makan malam bersama kami paling buruk...
^-^-^-^-^-^-^-^-^-^-^
Suara ribut.... Sepertinya suara El dan Cakka...
Aku baru pulang dari rumah temanku... Akupun mencoba mendengarkan suara tersebut....
"Mas apa-apaan sih Sama tuh Cewek? Hah? Gak sadar mas udah punya tunangan?"
"Mas tahu... Tapi Cinta bukan kuasa manusia..."
apa maksud Elang......
"Mas itu...... Argggghhhh...."
"Sudah lah Cakka... Kamu sama aja kan kayak Mas... Kamu malah lebih parah...."
"Mas kalau gak tahu apa-apa diam... Mas memang gak pernah ngertiin Cakka... Mas memang gak tahu apa-apa tentang Cakka..."
"Kamu gak usah ikut campur..."
"Aku aduin ke Ayah..."
"Silahkan...."
^-^-^-^-^-^-^-^-^-^-^
"Dok... Aku ingin ikut tes hatiku untuk Oik..."
"Apa kamu yakin....dengan semua resiko?"
"Ya..."
"Baiklah ikuti saya...."
^-^-^-^-^-^-^-^-^-^-^-^
langkah kakiku kupercepat untuk menemui Acha... Entah apa yang mendorongku segera menuju kamarnya....
Tiba dikamarnya... Aku melihat kamar itu kosong...
Yang ada hanya sepucuk surat yang kutemukan tergeletak diatas tempat tidurnya... Tertulis 'To: Cakka'
Aku segera mengambil suratnya... Menuju mobil yang kukendarai lalu menuju rumah Cakka...
Aku melihat Cakka termenung di balkon... Aku menghampirinya..
"Cakka..."
Cakka berbalik menatapku....
"Ya Kak...."
"Ada surat dari Acha...."Kataku menyerahkan sepucuk surat itu kepada Cakka...
Cakka mengambilnya...
"Sekalian kakak mau pamitan.... Kakak mau pulang kerumah kakak aja..."
"Tapi Kak kenapa?"
"Gak apa-apa kok Dek... Sebentar lagi Mama dan Papa pulang ke Indonesia..."Alibiku...
"Kalau kakak pergi siapa yang bakal nemenin Cakka..."
Aku tersenyum...
"Tenang saja seseorang yang kamu butuhkan pasti akan segera datang..."
^-^-^-^-^-^-^-^-^-^-^-^
"Siap?"
Aku mengangguk.... Mungkin ini saat terakhirku....
Tiba-tiba semua gelap...
Dan... Aku tak sadarkan diri.... Beberapa saat kemudian Jiwaku terhempas dari tubuhku...
Aku melihat diriku memakai pakaian putih...
Tak jauh dari situ aku melihat tubuhku yang telah ditutupi kain putih....
Seorang yang berpakaian serba putih mengulurkan tangannya...
"Inilah saatnya...." Aku tersenyum hendak menyambut tangan itu....
Tapi.... Sesuatu mengganjal didalam diriku....
"Tunggu..... Ijinkan aku untuk melihat akhir kisah ini..."Kataku...
Orang itu tersenyum lalu mengangguk...
"Tak lama... Aku akan menjemputmu lagi..."Katanya Lalu menghilang....
Jiwaku yang telah terlepas dari tubuhku berjalan... Kemudian disalah satu ruangan tepatnya ICU...
Terdapat sebuah Cahaya...
Diluar Cahaya tersebut... Aku melihat Cakka dan Irsyad duduk dengan cemas...
Sepertinya Oik akan dioperasi... Yap hatiku ku berikan untuk Oik.... Seseorang yang aku yakini bisa menjaga hatiku... Seseorang yang aku yakini tulus....
Aku menerobos Cahaya itu dengan mudah....
Aku kemudian berada dialam yang tak biasa... Semuanya putih.... Bersama seorang Gadis....
Oik...
Dia sedang berdiri...
"Oik...."Kataku
Gadis itu berbalik... Gadis yang cantik dan manis didepanku...
"Kakak Siapa?"
"Tak penting aku siapa... Yang penting kamu harus segera bangun... Cakka menunggumu..."Kataku...
"Cakka? Dia tahu dengan keadaanku?"
Aku mengangguk...
"Dia selalu tahu segala sesuatu tentangmu..."
Aku segera memeluk Oik... Oik membalas pelukanku... Aku merasakan rasa yang tulus dari hati...
"Segeralah Cepat...."Suruhku...
Oik segera berlari hendak keluar dari Cahaya itu... Sebelumnya dia tersenyum padaku... Senyum yang manis....
^-^-^-^-^-^-^-^-^-^-^-^
"Cakka, Aku pergi yah... Aku ikut mama ke Jepang... Mama juga sudah berjanji akan merawatku dengan baik... Semoga aku bisa merasakan hangatnya kasih sayang setelah ikut dengan mama... Terima kasih ya Cakka kamu sudah sangat peduli denganku... Aku tidak bisa membalas kebaikanmu....
Salam manis,
Acha..."
itu surat Acha yang sempat ku baca salam perpisahan darinya untuk Cakka....
Dari situ akupun terinspirasi...
Menulis sepucuk surat singkat
"Aku pergi karena ingin melihat akhir kisah ini Bahagia..."
Cakka, Oik, Elang, Om Tunggul terlihat disamping sebuah nisan...
Cakka menangis menatapnya... Oik disamping membelai kepala Cakka...
Elang sepertinya terlihat dengan penyesalan... Meski terlambat... Om tunggul menguatkan Elang dari belakang....
Yah itu Nisanku.... Aku tersenyum melihat mereka semua...
Tiba-tiba seseorang dengan baju putih itu kembali datang....
Mengulurkan tangannya dan berkata...
"Waktumu telah tiba..."
kali ini aku mengulurkan tanganku dengan lega... dan terbang menembus siluet-siluet diangkasa....
Seperti kataku.... "Aku Pergi karena ingin melihat kisah ini berakhir bahagia"
Yah Bahagia... Oik bisa sembuh... Dan kembali bersama Cakka... dan setidaknya Elang bisa bersama orang yang dia pilih...
Dan aku tentu saja yang paling bahagia... Karena telah berpulang ketempat Indah... Ketempat yang Aman dan Damai...
Jadi jangan anggap kisah ini berakhir sedih....
^-^-^-^-^-^-^-^-^
Aku membuka mataku.....
Melihat Cakka dan Melihat Oik lagi.... Tapi mereka tampak dewasa.... Aku bingung sendiri....
"Cakka...Cakka... Lihat deh anak kita... Cantik yah...."
>THE END<
ceritaku lagi kacau? Maafkan...
Ada yang gak ngerti siapa tokoh Aku didalam cerita itu?
Aku didalam cerita itu bisa saya bisa anda dan bisa siapa saja...
Kalian menganggap aku adalah penulis monggo (sangat senang :D #pletak) ... Yang menganggap aku adalah anda sendiri silahkan... Yang membayangkan aku adalah salah satu tokoh dengan nama tersendiri mari...
Maaf cerpen gaje lagi...hehehe '.'v
sankyu yah yang udah baca :)
kritik dan saran diterima... :)
buat cerita lagi? Seperti biasa jawaban saya... Kapan-kapan '.'v
Tidak ada komentar:
Posting Komentar